Jumat, 17 Maret 2017

Reincarnator - Bab 27

Reincarnator


Bab 27 
Tiket (2)

Hansoo menggeleng.
Kamu harus menangani masalahmu sendiri.
Saran orang ini berarti dua orang lainnya harus mati.
Karena tiket yang dibutuhkan untuk empat orang adalah enam.
Gyucheol meminta Hansoo membunuh dua orang untuknya karena Gyucheol tak memiliki kemampuan untuk melakukan itu.
Bukan berarti Hansoo tak ingin melakukannya, tapi hal semacam ini adalah sesuatu yang harus Gyucheol selesaikan sendiri. 

Mereka adalah keluarga yang berharga untuk Gyucheol tetapi di mata Hansoo, dua yang lainnya bernilai sama dengan mereka (keluarga Gyucheol)

Gyucheol menggertakkan gigi setelah melihat Hansoo menggelengkan kepala.
Tapi Gyucheol segera menyadari sekarang bukan waktunya melakukannya.
Gyucheol yang melihat Hanchul berlari menuju dia, menggertakkan gigi saat dia memukul leher putrinya.

Smack

Putrinya pingsan tanpa bisa berteriak.
Gyucheol, mengangkat putrinya, mengambil tiket milik putrinya serta tiket istrinya yang kebingungan lalu menaiki perahu.
Bahkan ia melakukannya dengan cepat karena perahu berada disamping mereka.
Saat Gyucheol menggenggam tiga tiket perahu melayang di udara sementara membuat suara aneh.
Dan istri Gyucheol menyaksikan adegan ini dalam keadaan bingung saat ia bergumam.

"...Sayang ?"
"Aku minta maaf. Tapi aku setidaknya harus melindungi putri kita."
 
Jika mereka bertiga pergi bersama maka mereka semua akan mati.
Karena istri dan putrinya akan mati jika mereka berpisah.
Tapi sebaliknya jika dia pergi maka dia setidaknya bisa melindungi putrinya untuk sebentar saja.

"Kamu ! Kamu gila !?"

Istrinya, yang kaget mulai sadar, dan berteriak marah.
Tapi pada saat itu sesuatu yang agresif mendarat diatas perahu.
Booom !

"Hey paman. Berhenti."

"...Sialan"

Gyucheol membuat ekspresi putus asa saat dia melihat Hanchul yang memegang pedang kearah leher putrinya yang dia (Gyucheol) pegang.
Perahu segera berhenti bergerak saat seseorang yang bukan bagian dari perahu serta tiketnya menaiki perahu.

Dan kemudian semua orang tersadar.
Kamu tak dapat meninggalkan pulau terkutuk ini dengan hanya beberapa keberuntungan.
Hanya orang yang bisa melindungi perahu yang dapat meninggalkan tempat ini dengan aman.
Hanchul dalam hati bergumam.

'Ini bukan waktu untuk diam dan malas-malasan.'

Hanchul ingin bertahan dan kemudian mendapatkan beberapa rune setelah membunuh beberapa orang tapi jika dia menghabiskan waktunya seperti ini dan kakinya tertangkap oleh orang lain agar dia terjatuh maka semuanya sia-sia.
 
Hanchul harus pergi segera setelah mengumpulkan tiket.

"Kamu harus turun dengan putrimu."

Hanchul yang mengambil tiket ditangan Gyucheol, menggebrak Gyucheol dan putrinya ke tanah.
Hanchul tak suka itu tetapi akan berlebihan untuk membunuh ayah dan anak itu bersama.
Dan jika Hanchul mencoba membunuh mereka maka mereka akam menyerang dia dengan cara gila yang akan dapat menjatuhkan dia.

"Sialan Kau ! Bagaimana kamu bisa melakukan ini !"

Gyucheol berteriak putus asa sementara memegang putrinya, Hanchul mendekatkan pedangnya saat dia menyeringai.

"Nah jika kamu bertarung seperti orang lain maka kamu tak akan berada dalam situasi seperti ini. Paman, kamu tau bahwa kamu berada ditingkat yang sama seperti aku ketika kamu datang kesini kan ?"

"..."

Gyucheol menggertakkan gigi pada kata-kata itu tetapi tidak bisa mangatakan apa-apa.
Karena itu semua benar.
Jika Gyucheol bertarung tanpa henti dan makan rune maka dia mungkin tak akan kehilangan perahu semudah ini sekarang.

Gyucheol akhirnya menyadari mengapa Hansoo tidak peduli atau ikut campur tak peduli seberapa banyak mereka bertarung didepan dia (Hansoo).

'... Kamu adalah orang yang paling kejam.'

Hansoo tak mencambuk atau mendorong orang lain.
Dia hanya meninggalkan mereka sendirian.

Jadi mereka dapat memilih dan menangani masalah mereka sendiri.
Dan fakta bahwa Hansoo menyembunyikan yang sebenarnya dengan alasan melindungi keluarganya muncul kembali menjadi kesimpulan dalam dirinya.
Hanchul menyeringai putus asa dan kebingungan saat melihat Gyucheol disamping istrinya yang menangis, memutar kepalanya dan berbicara pada Hansoo yang sedang melihat dia.

"Hansoo. Ayo pergi bersama."

"Hmm ?"

"Aku berharap padamu untuk bersama kami. Aku bisa mengumpulkan tiket untukmu jika kamu menginginkan itu."

Hansoo tak mengatakan apapun tetapi Hanchul merasa seolah-olah uap keluar dari telinganya.
Seorang istri dan anak yang tidak melakukan apa-apa.
Dan Gyucheol yang tinggal dibelakang untuk melindungi orang-orang itu.

Seorang pria yang memiliki kekuatan untuk bertarung tetapi hanya mengandalkan penyembuhan dan mengambil rune.
Seseorang yang sangat kuat tetapi wanita gila.

Dan dua yang bertarung dengan benar tetapi tidak mencolok.
Tapi karena orang lain didepan terlihat kerepotan, dua yang terakhir sebenarnya agak dapat diandalkan.

Dan pada saat yang sama, Hanchul memikirkan permainan yang dia nikmati di masa lalu.
Suatu permainan dimana kamu harus membuat tim dengan lima orang.
Dalam rangka untuk mengalahkan musuh, mereka harus melakukan apapun yang tim perlu lakukan tak peduli seberapa banyak kamu membenci itu.
Itu juga sama disini.

Bahkan jika ada banyak dari sembilan orang yang melakukan tindakan tak berguna, mereka harus bertahan dan mengikuti aturan.
Tidak, ini sebenarnya lebih sulit dari permainan karena permainan akan berakhir begitu saja jika kamu menyerah tetapi disini kamu hanya akan mati.
Situasi yang sangat serius.

Hanchul harus mengambil orang-orang yang berguna tetapi tak ada seorangpun yang mencolok.
Tidak, itu sebenarnya membuat bagian dalam dirinya berliku-liku pada pemikiran dari orang-orang ini yang akan menjadi seperti keluarga untuk dia setelah berbagi simbol.
Dan Hansoo secara alami adalah suatu eksistensi yang akan dia lihat di situasi seperti ini.
Dia (Hansoo) bukanlah superhero atau sesuatu seperti itu.

'Yahh. Kami awalnya memulai di tempat yang sama jadi tak mungkin dia menjadi seperti itu.'

Hansoo bukanlah eksistensi seperti Deus Ex Machina yang bisa memecahkan situasi seperti ini dengan membelah peri dan kemudian mengembalikan mereka kembali ke dunia asli mereka.
Karena Hansoo yang sekarang juga sedang cedera.
Tapi Hansoo sangat tangguh.

Hansoo setidaknya jauh lebih kuat dari mereka dan sikap dari bagaimana Hansoo bertarung menunjukan bahwa Hanchul akan dapat percaya dan mempercayakan semuanya pada Hansoo.
Hansoo terasa seperti seorang veteran yang telah hidup melalui pertempuran selama beberapa dekade.

'Dan jika karakternya seperti itu maka tak begitu buruk.'

Hansoo mengikuti sesuatu yang Hansoo butuhkan dan tidak mundur, Hansoo juga tak mengambil lebih dari yang Hansoo peroleh.
Itulah mengapa keputusan tersebut dibuat.

'Kami membutuhkan orang-orang seperti dia.'

Seseorang seperti Hansoo adalah tipe orang yang Hanchul butuhkan untuk dia dan Hyunjin.
Hanya itu satu-satunya cara untuk terus hidup di dunia terkutuk ini.

"Ikutlah bersama kami. Aku percaya kamu mempunyai kekuatan psikis karena aku juga melihat itu sebelumnya."

Dan kemudian Hanchul menunjukan punggung tangannya.

Ooong

Suatu simbol kecil bersinar.
Suatu simbol yang tak dapat dilihat sampai sekarang mulai bersinar pada punggung tangan Hanchul.
Saat Hansoo menunjukkan warna mencolok, Hanchul terus bicara setelah percaya bahwa dia menarik perhatian Hansoo.

"Ini adalah kekuatan psikis yang dimanifestasikan oleh temanku."

Dan kemudian Hanchul memberitahu Hansoo apa yang dia (Hanchul) telah ketahui (tentang klan), yang agak kurang informatif karena waktu yang mereka miliki untuk itu tidak begitu lama, yang Hansoo sudah ketahui.

"Jika aku mendapat izin temanku maka aku bisa memberi simbol ini padamu juga. Dan temanku pasti akan setuju menerimamu."

Pembicaraan tersebut sudah berakhir.
jika orang ini (Hansoo) dapat dipercaya maka mari beri dia simbol.
Tak masalah apa rencana yang Hansoo miliki dalam kepalanya.
Karena jika mereka menerima simbol, mereka akan menjadi rekan yang dapat dipercaya.

"Bersama kami. Kami berbeda dari orang-orang medioker disana. Dan sekali kamu mendapat ini (simbol klan) kita bisa sepenuhnya saling percaya."

'Aku tau dengan baik.'

Hansoo tau dengan sangat baik.
Bagaimana bisa dia tidak tau.
Hansoo, yang memikirkan Eres dan teman-temannya yang lain, hanya menggeleng.
Hansoo tak dapat berada dibawah Lord (Pemimpin klan) kali ini.

"Aku menolak."

"Hmm ?"

Hanchul terkejut seakan tak mengharapkan penolakan.

'Mengapa dia menolak ini ?'

Bukan berarti bahwa mereka mengikat Hansoo dengan kontrak.
Simbol itu menghubungkan mereka dengan kredit dan koneksi.
Dan itu lebih terpercaya daripada sebuah kontrak karena ini dan itu akan bersinar selama masa krisis.
Itu bukanlah hubungan yang dibuat dari pemahaman, yang mana seperti istana pasir, yang akan runtuh dengan sedikit sentuhan.

Itu adalah kekuatan psikis yang dibuat Lord.
Hanchul melihat Hansoo seakan penjelasannya tidak cukup tetapi sebenarnya bukan begitu.
Bahkan Hansoo tak mempertimbangkan itu melainkan penolakan langsung.

'Apakah dia punya alasan ?'

Hanchul ingin mencoba sedikit lagi tetapi menyadari bahwa ini bukan waktunya untuk melakukan itu. Karena orang lain mendekati dia karena menyadari bahwa dia memiliki tiga tiket.
Karena Hanchul setuju untuk bertemu di <Pulau Tengah> di atas dengan Hyunjin.

"Sial. Maka tak ada yang bisa kulakukan."

Perahu itu tak naik seolah-olah tidak bekerja jika ada lebih dari tiga tiket. (semua tiket keluarga Gyucheol diambil Hanchul makanya tiketnya lebih dari 3)
Hanchul melemparkan tiket pada Hansoo dan lalu berbicara saat perahu mulai naik ke atas.

"Kamu kemungkinan akan naik keatas. Mari menyapa satu sama lain jika kita ditakdirkan bertemu."
Dan kemudian perahu Hanchul menghilang dengan cepat.

"Sialan ! Ini milikku !"

"Tidak ! Aku orang yang akan mengambil ini !"

Saat Hansoo meninggalkan tiket ditanah, semua orang membuat keributan besar saat mereka berlari menuju tiket.

Tapi bahkan dalam kekacauan itu, Hansoo hanya terus berdiri tegak.
Dia dapat mengganggu dan kemudian pada saat yang sama mendistribusikan tiga tiket.
Tapi jika dia melakukan itu maka seseorang yang memiliki kemampuan mengumpulkan tiga tiket akan mati.

Dan tak akan berarti banyak bila menyelamatkan mereka dan mengembangkan mereka.
Karena si lemah yang bahkan tidak bisa melindungi tiket mereka sendiri akan mati di atas.
Karena akan menjadi lebih sulit dan lebih sulit seiring berjalannya waktu.

'Pada akhirnya, kamu harus mengurus dirimu sendiri.'

Pertarungan memperebutkan tiket berlanjut setelah Hanchul pergi.
Perahu berangkat satu per satu.

Orang-orang terkuat santai mengumpulkan tiket dan kemudian naik keatas perahu sendirian untuk pergi kemana yang mereka inginkan.
Orang-orang yang tak berada di tingkat itu melihat sekitar dan kemudian membuat aliansi saat mereka naik perahu berdua.

Dan orang-orang yang paling lemah memutuskan pergi sebagai grup tiga orang lebih baik, berkumpul dan lalu menaiki perahu ber-tiga.
Segera hanya ada dua kapal tersisa.
Dan seseorang mendekati Hansoo saat dia sedang melihat kapal.

"Mengapa kamu menolak tawaran Hanchul sebelumnya ?"

Ketika Hansoo berbalik dia melihat Jimin.
Jimin agak santai seolah-olah ia sudah mengumpulkan tiga tiket.
Hansoo membuka mulutnya setelah menatap Jimin untuk sementara waktu.

"Aku punya alasan. Mengapa kamu kemari ?"

Jimin tertawa saat bicara.

"Aku ingin memberikan tawaran juga. Ayo pergi bersama."

Dan kemudian Jimin menunjukkan Hansoo simbol hitam di tangannya.
Sebuah bukti yang jelas bahwa ia terhubung dengan Lord.
Tapi Hansoo menggeleng.
Suatu penolakan.

'Yahh. Sudah kuduga.'

Jimin mengangkat bahunya.
Ia tau bahwa tawarannya akan ditolak.
Hansoo sudah menolak tawaran Hanchul.
Hansoo adalah suatu keharusan untuk kakaknya tapi jika tidak maka tak ada yang bisa ia lakukan.

'Tapi mengapa dia masih disini.'

Hansoo hanya diam berdiri di sudut tanpa mencuri tiket orang lain.

'Apakah dia melakukan ini karena dia merasa buruk mencuri tiket orang lain ?'

Maka tak ada kegagalan seperti orang ini.

'Aku tau sesaat setelah kamu membawa Gyucheol itu atau apapun orang dibelakangmu.'

Jimin menggigit lidahnya.
Dan jika benar-benar seperti itu maka Hansoo tak diperlukan untuk mereka.
Mereka tidak perlu orang-orang yang tidak jelas.

'Yahh. Dia setidaknya tidak akan mati.'

Selama Hansoo melindungi tiketnya maka perahu terakhir akan tersisa.
Jadi tak akan ada kasus dimana perahu akan pergi selama Hansoo membawa tiketnya.
Hansoo kemungkinan akan naik setelah mengumpulkan tiket yang tersisa tepat sebelum pulau benar-benar jatuh.

'Yah aku tak tertarik lagi.'

Jimin, yang kehilangan minat pada Hansoo, menaiki perahu dan meninggalkan pulau.
Dan sekarang tersisa satu kapal, tiga tiket, dan tersisa puluhan orang-orang.
Orang-orang sudah kabur dan membuang tiket mereka karena mereka takut orang-orang di kapal.
Dalam satu aspek itu adalah pilihan yang jelas.

Karena orang-orang yang sudah pergi adalah orang-orang yang tak hanya mengambil tiket mereka tetapi juga rune mereka.
Saat situasi berubah mengerikan, orang-orang yang menyerang pada mereka (yang sudah pergi ke atas) mati begitu saja.

Orang-orang yang rajin bertarung dan mengumpulkan rune bukan lawan  untuk orang-orang yang sebaliknya.
Tapi itu tepat sebelum pulau akan runtuh.
Itu bukan waktu untuk bersembunyi lagi.

Mereka membutuhkan tiga tiket untuk mengaktifkan perahu dan tiket dirancang agar mereka akan menjadi tak berarti tanpa tiket ditangan Hansoo.
Dan seketika orang-orang yang menyembunyikan tiket dengan gila mulai berlari menuju Hansoo.
Orang itu (Hansoo) sebenarnya jauh jauh lebih kuat dari mereka.

Karena semua orang yang tau dia memiliki tiket telah hancur setelah mencoba mengambil itu.
Bukankah fakta bahwa dia tinggal berarti dia akan membawa dua yang terakhir dengan dia.

Yang berarti dua orang yang Hansoo pilih akan pergi bersama dia.
Tapi yang lain tak akan tinggal diam menonton adegan ini.
Orang-orang mulai menyerang pada orang-orang yang berlari menuju Hansoo.

"Sialan ! Ini milikku !"

"Dasar bajingan gila ! Tak ada hal seperti milikmu dan milikku !"

"Sialan ! Tolong ambil ini dan bawa aku juga !"

Dan Gyucheol secara alami bagian dari ini.

"Hansoo ! Tolong demi persahabatan kita yang begitu jauh ! Tolong ! Setidaknya bawa putriku !"

Hansoo membuat ekspresi sedih sambil memandang mereka.
Harapan mereka salah.
Hansoo tak tinggal untuk membawa dua orang lagi.

'... Aku minta maaf.'

Orang-orang ini bukan kartu yang ditinggalkan.
Ini adalah orang-orang yang Hansoo kembali untuk selamatkan.
Tapi Hansoo tidak bisa menyelamatkan semua orang.

Hansoo dapat menyelamatkan paling banyak beberapa puluh lebih tak peduli bagaimana dia berjuang dalam area tutorial dimana pengaruh peri terlalu kuat.

Ada terlalu banyak hal yang harus Hansoo lakukan dan Hansoo bisa melihat dengan jelas berapa banyak orang yang akan mati jika dia gagal melakukannya.
Jika Hansoo main-main karena emosinya maka miliaran orang akan mati.
Hansoo membutuhkan tiga tiket.

Karena dia harus pergi ke <Pulau Tengah>
Satu-satunya alasan mengapa Hansoo tinggal karena masih ada sesuatu yang harus dilakukan.

'Aku akan bertindak sesuai rencanaku.'

Hansoo harus fokus pada misi utamanya.
Eres telah mengatakan kepadanya bahwa dia akan kembali untuk menyelamatkan umat manusia tapi itu hanya hasil akhirnya.

Hansoo tak kembali untuk menyelamatkan setiap manusia.
Dia kembali untuk menang.
Menjadi kuat di tutorial hanya menjadi bagian dari rencana serta bagian dari metode, tanpa metode ini maka Hansoo akan gagal mencapai tujuan dan gagal mencapai pendahuluan berarti gagal melihat tujuan.

Jika umat manusia kalah lagi karena Hansoo mengambil langkah mundur maka dia hanya harus bunuh diri dengan menghancurkan kepalanya di batu yang besar.

"Maafkan aku."

"... Apa ?"

Orang-orang bicara dalam kebingungan pada cara suara Hansoo.
Ekspresi Hansoo, yang memiliki kesedihan, mulai berubah dingin.
Alasan mengapa dia tak membunuh atau mencuri sejauh ini untuk menghentikan cerita ini tersebar.
Dan Hansoo tak akan membunuh semua orang yang melihat ini hanya untuk menutup mulut mereka.
Eres tidak setuju sampai akhir.

<Apa kamu gila !? Apa yang kamu lakukan !? Mengapa kamu akan melakukan hal seperti itu ketika kamu akan menyelamatkan mereka !? Apa yang mereka lakukan salah !?>

Tapi Keldian terus menahan Eres sampai akhir.

<Orang-orang itu telah terbuang. Pada akhirnya mereka akan mati bila mereka naik.>

Dan Keldian menambah sesuatu yang lain.

<Dan Eres. Kamu tau tempat ini bukanlah tempat dimana kamu akan mati bila kamu melakukan sesuatu yang salah. Ini adalah tempat dimana kamu akan mati bila kamu lemah.>

Ini adalah orang-orang yang akan jatuh bersama pulau.
Orang-orang disini bukanlah orang-orang yang akan Hansoo pilih.
Ini adalah orang-orang yang telah terbuang dari ronde pada permainan terkutuk ini.
Dan saran Keldian muncul.

<Lagian jika mereka akan mati mari gunakan mereka sebagai pupuk  sesuai rencana kita.>

Mereka akhirnya mencapai konsensus setelah berdebat untuk sementara waktu.
Hansoo tidak akan sengaja membunuh mereka.

Hansoo tak merasa menyukai itu dan jika dia melakukan itu maka orang dengan tanda Lord akan tau dia yang melakukan.
Dan itu akan merepotkan.
Tapi Hansoo akan memakan semua orang yang tertinggal sebelum dia pergi.
Lagian orang-orang ini akan jatuh bersama pulau.

Dan di bawah bukanlah pemandangan biasa tetapi lautan kasar.
Jika mereka jatuh maka mereka akan mati dalam rasa sakit yang hebat.
Pelan-pelan, sedikit demi sedikit.
Peri menyaksikan ini dalam kesenangan yang ekstrim.

'Aku setidaknya akan membunuhmu dengan nyaman.'

Kiiiiik !

Hansoo menggenggam jarum di tangannya begitu keras ke titik menjadi kusut.
Rune Eater Snake disekitar pergelangan tangannya berteriak kegirangan seolah-olah mengharapkan predasi.

Kemudian Hansoo menyerang orang-orang yang membuat keributan dengan tampilan dingin diwajahnya.

Prev | Index | Next

Tidak ada komentar:

Posting Komentar