Rabu, 15 Maret 2017

Everyone Else is a Returnee - Bab 5

Everyone Else is a Returnee


Bab 5
You Can't See Me? [2]



Yu Ilhan terdiam mematung karena terkejut.

Dari apa yang Lita beritahu tentang 'Status', dia mengira kekuatan manusia berdasarkan level. Jendela status yang orang lain lihat tidak ada masalah.

Hasil dari latihan yang membuatnya senang.

Bonus status tidak bermasalah. Ini bukanlah Game dimana kamu bisa menaikan status sesukamu dan dia tidak menyangka akan mendapat status magic.

Ya. Bukan itu masalahnya.

Masalahnya adalah Gelar dan Skillnya. Tehnik penyembunyian yang tidak dia pelajari dan gelar yang menyebalkan bagi Yu Ilhan.

Apa ini, penyembunyian itu skill pasif? maksudmu sekarang aku sedang bersembunyi? apa hidupku tersembunyi? aku akan tetap menjadi penyendiri meskipun berpindah galaksi?

Dia tidak pernah semarah ini sebelumnya. Ini adalah saat dimana dia memiliki tujuan lain selain menjadi eksistensi lebih tinggi dan bertemu Lita. Tujuan untuk mengalahkan Akashic Record!!

Ada satu pertanyaan didalam kepalanya yaitu skill pasifnya. Karna tahu apa itu definisi Akashic Record, tidak mungkin kalau Akashic Record tidak bisa mencatat kemampuan seseorang secara sempurna. Bukan karna kesalahan manusia dan itu juga catatan yang universal!! jika ada kesalahan, hanya satu pihak yang pantas disalahkan - pastinya Dewa.

Bagaimana bisa tidak dikenali? Yu Ilhan yang terus memikirkanya hingga dia sampai kerumah, dan menyimpilkan satu hipotesis.

Sekarang ini, kemampuan tubuh dan tehnik penyembunyianku sudah dicatat. Namun, mungkin saja Akashic Record belum mencatat kemampuan yang aku pelajari dimasa lalu. Semua latihan ketika waktu berhenti. Dan saat sebelum Akashic Record terhubung dengan Bumi.

Dengan asumsi Yu Ilhan yang mungkin benar, sangat mungkinkan bila semua yang dia lakukan di Bumi ketika waktu berhenti belum tercatat di Akashic Record. Yu Ilhan belum pasti tentang ini, tapi ada kemungkinan besar seperti itu.

"Yah, nanti juga aku akan tahu sendiri."

Yu Ilhan lebih yakin pada latihannya selama dibumi daripada status itu. Jadi dia tidak akan tidak mau mengayunkan tombaknya hanya karena keahlian tombak tidak tercatat dalam status.

Dia membuka pintu depan rumahnya dan masuk kedalam. Dia ingin sedikit menyegarkan diri sebelum mengecek skill pasifnya lagi.

Lalu ada sesorang yang mendekat ke Ilhan.

“Ah.”

Hanya satu kata bodoh yang keluar dari mulutnya. Dan momen lebih bodoh lagi. Bagaimana dia bisa melupakan hal terpenting? Bagaimana dia tidak bisa mengenali keluarga tercintanya?

"IlHan."

Ibunya ada dihadapannya.

Mereka telah lama terpisah hingga Ilhan tidak mengenalinya lewat foto, dia kemudian tersadar. Kebenaran bahwa wanita paruh baya yang sedang menangis didepannya adalah ibunya.

Otaknya tidak mengenalinya, tapi tidak dengan hatinya.

"Ibu."

Sambil berkata dengan keras dengan kata yang telah lama tidak dia ucapkan. Yu Ilhan memeluk ibunya.
Dia menangis seperti anak kecil, ibunya juga begitu. Mereka menangis hingga ayahnya tiba.

Setelah lama menangis mereka menjadi lapar. Ibunya, Kim YeSeul mulai memasak.

Yu Ilhan selalu mendapat makanan dari Lita selama 1000 tahun terkhir (Tentu Ilhan tidak tahu), tapi Ilhan tidak pernah melihat Lita memasak sehingga dia terharu saat melihat ibunya berdiri di dapur.

Aroma khas dari nasi tercium, suara pisau dapur dan suara makanan yang digoreng diwajan.

"Terima kasih atas makanannya."

Makan malam yang menggunakan semua bahan makanan dirumah, sangat damai. Sepertinya ibunya telah mempelajari hal baru di dunia lain. Namun Yu Ilhan tidak bisa makan dengan tenang, semua karna orang tuanya mulai membahas tentang dunia lain.

"Dimana kamu dikirim nak? Ibu dikirim kedunia yang disebut Ya-Umin."

"Dunia tanpa nama."

Ilhan tidak ingin membuat mereka khawatir dengan berkata dia tertinggal. Untung volume ototnya sudah menurun karna efek mutasi, hingga tubuhnya tidak jauh beda dengan tubuh sebelum dia tertinggal. Jadi tidak perlu khawatir mereka akan curiga.

"Heishia adalah dunia yang sempurna jika mengabaikan fakta disana tidak ada nasi. Dan juga, menguasai mana sangatlah sulit. Jika aku mampu menguasainya pun, aku belum tentu bisa menghadapi monster."

Ayah Yu Ilhan, Yu Yonghan mengeluh sambil mengambil nasi pertamanya setelah 10 tahun. Kim YeSeul setuju.

"Itulah maksudku. Mereka membawa bayi yang baru lahir, orang tua dan bahkan wanita yang sedang hamil kedalam penderitaan. Sebuah ironi saat melihat mereka selama 10 tahun terakhir. Mungkin lebih baik bila yang di pindahkan hanya anak muda saja."

"Mereka berkata semua demi keseimbangan. Mereka menganggap itu jalan terbaik."

"Maaf?"

Bagi Yu Ilhan yang secara tidak sengaja mendengarnya dari Lita, dia langsung menatap kedua orang tuanya.
Yu Ilhan akhirnya menyadari satu hal.

Bagi dia yang berbeda dengan yang lain, ada banyak hal yang harus dia sembunyikan. Saat dimana dia harus menjaga ucapannya dari pikiran yang datang padanya. (Biar ngga keceplosan)

"Ti, tidak. aku hanya memikirkan bila itu permasalahannya."

"Keseimbangan? Efisiensi? persetan dengan itu semua. Ketika aku memikirkannya saja, saat semua orang dipindahkan jauh dari rumah selama 10 tahun dan membuat mereka menderita."

Yu Ilhan sudah selesai makan, dan kedua orang tuanaya langsung menatapnya tajam.

"Bagaimana denganmu nak? kau bisa membunuh monster jika mampu mengusai mana dengan baik kan? Aku mendengar dari orang-orang, katanya siapa yang bisa membunuh monster akan mendapatkan uang."

"Itu benar. Tidak banyak orang yang berbakat dalam hal ini. Monster atau apalah itu, mereka sangat berbahaya, jadi bila ada yang mampu membunuhnya, bukankah pemerintah akan memberi perhatiannya padamu?"

"Bicara apa kau, uang apa yang bisa mereka berikan apa kita?! bukan karna itu. Mayatnya lah yang menghasilkan banyak uang!"

Kedua orang tuanya terus membahas hal yang biasa terjadi di Novel dengan biasa saja, dan hal asing bagi Yu Ilhan. Dia merasa benar-benar ditinggalkan dan dia memikirkan hidup yang telah ia jalani.

Meski  umat manusia sudah kembali, aku masih kesepian.... Dia marah karna tidak ada yang berubah dalam hidupnya.

“Aku tidak bisa menguasai mana."

Dia mengungkapkan satu kebenaran.

"Yah, mari kita pelajari nak."

"Sudah kuduga. Kau tidak bisa menang melawan faktor keturunan ya?"

Orang tuanya menerimanya dengan mudah, bagi orang tuannya dia hanya lah seorang anak yang hanya bisa bermain game atau membaca atau belajar sepanjang hari. Dan benci latihan.

Bagi mereka, sangat sulit membayangkan bila anaknya bisa menguasai mana dan berkata akan berburu monster. Mereka telah mendapat jawaban yang telah mereka duga sebelumnya.

"Mari kita tunggu saja pengumuman dari pemerintah. Karena akan ada sebuah pengumuman yang keluar pukul 9 nanti."

"Mereka sangat tidak bisa dipercaya. Bagaimana bila ada monster yang muncul disekitar sini? Apa kita harus pindah ketempat dimana pengguna kuat berada?"

"Semua akan baik-baik saja. Tapi kau tidak boleh pergi bekerja untuk sementara."

"Bagaimana bisa? Perusahaanku sudah menelpon belasan kali. Aku harus pergi bekerja meski aku mati ditengah jalan."

"Hey! Jangan mengatakan hal buruk semacam itu!!"

Orang tuanya bahagia ketika mengobrol bersama. Setelah sekian lama, mereka bertemu satu sama lain dan menjadi semakin mesra.

Ilhan bosan menonton TV di ruang tamu, dan dia segera berjalan menuju kamar. Dia berencana akan mencari informasi di internet.

Dan dia membeku, sama seperti saat dia pertama kali bertemu ibunya.

".....Kenapa ini bisa disini?"

Apa ini candaan dari Dewa lagi? atau karna Lita telah berdoa kepada Dewa.

Terbungkus dengan kain kering, salah satu hasil karyanya, sebuah Tombak Baja berada diruangannya.

Ketika melihatnya, Yu Ilhan langsung mengunci pintu. Ibunya pasti akan terkejut bila ada senjata diruangannya.

"Kenapa benda ini masih ada?"

Setiap yang berubah karna Yu Ilhan sudah kembali seperti semula. Seharusnya tombaknya juga sama.

Tapi kenapa? dia tidak menemukan jawabannya. Apa tuhan memberi dia bonus sebagai permintaan maaf? Lita juga meminta agar pedangnya bisa tetap ada, apa mungkin karena itu?

Disisi lain dia sangat bersyukur.
Dia sudah berencana membuat sebuah tombak dimasa depan, jadi dia bersyukur karena kemurahan hati Dewa.

Yu Ilhan mengambilnya dan segera akan menyembunyikannya. Tapi pada saat itu, sama seperti saat dia melihat status, tulisan berwarna hijan muncul di retinanya.

[Tombak Baja Yu Ilhan]
[Rank - Unik]
[Daya Serang - 800]
[Daya Tahan - 500/500]
[Sebuah benda luarbiasa yang dibuat oleh manusia menggunakan tehnik murni yang menciptakan tombak tanpa menggunakan mana. Kekerasan dan Kekuatan yang sanggup melawan monster tingkat menengah]

"Bagaimana aku tahu 800 daya serang itu tinggi atau tidak?"

Tapi jika melihat dari Akashic Record, dia pikir kalau benda itu bisa membantu sampai dia mendapat bahan baru. Dia berharap ada yang disebut Inventori karna ada status dan mana, jadi dia sedikit kecewa.

"Apa harus kumulai sekarang?"
Kembalinya umat manusia dan terjadinya Great Cataclysm di saat yang sama. Orang-orang yang dikirim kedunia lain kini telah kembali, mereka harus bekerjasama dan beradaptasi dengan perubahan.
Mereka akan saling berbagi informasi karna mereka dikirim kedunia yang berbeda dan mendapat informasi yang berbeda pula tentunya.

Yu Ilhan membuka internet. Karna internet adalah yang paling dekat, Luas dan paling banyak informasinya.

'Kiriman yang masih baru'

Yu Ilham duduk didepan laptop dengan mata yang bersinar. Halaman internet yang lama tidak berubah kini menjadi sesuatu yang baru. Yu Ilhan tersenyum melihatnya. Dia merasa senang jika menemukan informasi baru.

Apa Columbus juga merasakan hal yang sama ketika menemukan Benua baru?

Dia menjadi kapten kapal dan berlayar kelautan yang baru dan berlyar untuk mendapat informasi baru.

4 Jam berlalu. Yu Ilhan menutup laptop. Dia sudah cukup mendapat informasi.

Setiap orang mengatakan hal yang berbeda, dia kesulitan untuk meneliti mana yang benar, tapi dengan kemampuan analisis dan koensentrasi yang didapat setelah banyak membaca.

Dia menggunakan informasi dari pengumuman pemerintah sebagai dasarnya, dan menyortir informasi dari artikel yang orang lain buat, sangat mudah.
Dengan kata lain, tidak banyak informasi yang dia dapat.

"Terlalu banyak kebohongan."

Aku memburu naga didunia lain, Aku menundukan seorang putri dan menjadikannya budak seks, Aku menyelesaikan quest dari kerajaan sehingga mendapat item permanent - semua omong kosong seperti ini ada dimana-mana.

Jika dikaitkan dengan level dan monster yang ada disana, jika memperhatikan mereka, dia mungkin percaya bahwa Kobolt bisa membunuh Demon.

'Aku hanya akan mengambil dasarnya saja'

Dia mendapat informasi mengenai level.

Sampai level 5 adalah rakyat sipil biasa. Tentara berada di level 7 dan jika yang bisa mencapai level 10 bisa memilih menjadi, pemain pedang, pemanah, dan kelas lain yang sejenisnya.
‘Then shall I pick out the most objective milestones?’

Saat sudah mencapai level 50, maka kelas akan dikuasai. Dan bisa memilih Job kedua. Garis yang memisahkan orang yang kuat dan lemah, karna tidak ada yang bisa memahami Akashic Record.

Jika dia tidak mengambil Job kedua, maka tidak bisa melewati level 50 dan jika mengambil job kedua, dia akan mendapat beberapa penghargaan.

Job ketiga bisa diambil pada level 100. Jika seseorang mencapainya pasti dia menjadi orang dengan kemampuan bertarung terkuat dinegaranya. Naik Level satu saja sangat susah dan kadang tidak naik sama sekali.

Semua tahu bahwa ada job ke empat, tspi semua yang ada diinternet belum pernah Melihatny. Hanya ada prediksi bahwa monster kelas tinggi semacam naga itu kelas 4 atau 5 bahkan bisa lebih tinggi. 

Dan selain itu tidak ada yang begitu penting.

Pertama, besok dia harus pergi kuliah seperti biasanya. Semua karena pemerintah, bergabung dengan militer, mereka berkata akan membasmi monster dan melindungi nyawa masyarakat setiap hari.

Ada juga pengumuman tentang membuat satuan khusus dari pengguna mana, dan dibangun kantor pusatnya, tapi siapa yang tahu. 

'Aku harus bisa melindungi diriku sendiri'

Latihan dan penderitaan yang dialami disiapkan untuk ini. Dia tidak berpikir akan pergi kuliah seperti biasa.
Jadi, mari belajar menguasai mana.

Dia pikir tidak ada banyak perbedaam setelah umat manusia kembali. Disaat yang sama, dia teringat Lita yang cantik dan baik, orang yang selalu mendampinginya saat berlatih.

"Aku ingin melihat Lita."

[Jika dia tahu, dia pasti sangat senang.]

Sebuaj suara terdengar entah dari mana, dia mematung sesaat sebelum menoleh kebelakang.

Dari jendela yang terbuka, mahluk kecil bersayap berdiri disana. Jika mengabaikan ukurannya, dia terlihat mirip dengan Lita

[Aku dikirim kemari untuk membantumu menguasai mana, aku adalah.....]

"Penyusup rumah orang?"

[Malaikat Erta.]

Ini adalah kedua kalinya dia bertemu seorang penyusup..... Malaikat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar