Everyone Else is a Returnee
Bab 6
You Can't See Me?
Malaikat kecil yang masuk kekamarnya bernama Erta, dia mengabaikan ucapan Ilhan dan mulai berbicara semaunya.
[Bagi manusia, mana sulit untuk dikuasai. Alasan mengapa umat manusia dikirim selama 10 tahun ke dunia lain karna seseorang harus berlajar bertahun-tahun agar bisa menguasai mana]
"Semua umat manusia, kecuali aku"
Karna ucapan Yu Ilhan, Ekspresi sangat tidak nyaman muncul diwajah kecil Erta dan dia berbicara lagi.
[Malaikat Lita menyatakan alasan yang kuat tentang Yu Ilhan. Dan berkata bahwa ini tetap tidak adil karena dia ditinggalkan dan hanya bisa melatih fisiknya, dia memohon agar seorang malaikat dikirim untuk membantunya mempelajari mana dalam waktu singkat.]
Ketika mendengar penjelasan bahwa Lita mengkhawatirkannya, jantung Yu Ilhan berdebar. Meski mereka telah berpisah tanpa sempat berpamitan, Lita masih saja mengkhawatirkan Yu Ilhan.
[Karna alasan itu permintaannya disetujui. Lita ingin dirinya sendiri yang dikirim, tapi karna ada eksistensi yang lebih tinggi lagi khawatir bila manusia terlalu dekat dengan malaikat, Aku lah yang dikirim.]
"Oh, jadi begitu."
Bohong bila Ilhan berkata dia tidak kecewa, tapi dia pikir ini juga bukan sebuah keberuntungan. Dia bertujuan untuk menjadi eksistensi yang lebih tinggi agar bisa bertemu Lita, tapi jika mereka bertemu dengan cara lain, bukankah motivasinya menjadi sia-sia?
Namun Erta tidak menyukai situasi ini.
[Tapi sekarang aku sudah disini, situasinya sedikit berbeda dengan apa yang dia katakan.]
"Apa?"
[Bagaimana bisa ini 'sedikit'....]
Saat dia menscan tubuh fisik Yu Ilhan yang sudah berubah tanpa bantuan mana, dia bergumam dengan suara kecil yang tidak bisa didengar Yu Ilhan.
Bahkan jika latihan 1000 tahun, perubahan tubuhnya masih pada tingkat yang tidak bisa dipercaya. Jika ditambah dengan mana, seberapa jauh tubuh manusia ini bisa berkembang? hingga titik dimana membuat Erta penasaran.
Jika mereka ( Malaikat yang lain) tahu Ilhan telah melatih tubuhnya hingga menjadi seperti ini, Erta tidak akan mungkin dikirim kemari. Namun Lita sangat ngotot dengan permintaan ini, ketika Lita kembali ke Surga, dia meminta dengan alasan yang masuk akal dan membuat Erta dikirim kemari.
Namun semua sudah terjadi. Erta yang telah menerima misi ini tidak bisa kembali hingga misinya selesai.
Dengan kata lain, ini semua rencana Lita. Membayangkan bagaimana bisa Lita menggunakan metode selicik ini sebagai seorang malaikat, yang mana merupakan eksistensi paling murni didunia.
Erta mendesah dan berbicara dengan suara lemah.
[Apapun itu, aku ingin membantumu hingga bisa menguasai mana. Jadi tolong kuasai mana dengan cepat.]
"Bagaimana caranya kamu membantuku?"
[Sederhana saja, aku eksistensi yang lebih tinggi akan berada didekatmu. Merasakan, mengendalikan dan menggunakannya - dengan begini kamu akan mampu mengusainya 10 kali lebih cepat dari pada yang lain.]
Dimasa lalu, dia tidak berhubungan dengan mana, akan sangat mustahil baginya walau berada dekat dengan Lita selama 1000 tahun, tapi sekarang, Great Cataclysm telah terjadi, 1 tahun cukup - Perkiraan Erta.
Yu Ilhan yang tidak tahu apa-apa tentang mana hanya mengangguk paham. Dia akan menerima semua yang Erta katakan.
Ketika obrolan berakhir, Erta terbang dan duduk dikepala Ilhan. Apa yang kau lakukan? - Ilhan berkata sambil menggaruk kepalanya, tapi Erta tidak bergerak sedikitpun.
[Aku telah merapalkan mantra agar eksistensi yang lebih rendah lainnya tidak bisa melihat, jadi jangan khawatir.]
"...... apa kau akan terus berada diatas kepalaku?"
[Yap.]
Sangat tidak bagus, karena ada 1,7 Terabyte harta berharga didalam hard drivenya, benar-benar posisi yang sulit.
Meski Lita tidak selalu bersamanya sepanjangn hari, tapi pasti sewaktu-waktu akan kepergok juga.
[Aku tidak peduli apa yang dilakukan eksistensi yang lebih rendah sepertimu. Jadi jangan khawatir.]
"Kau membaca pikiranku?"
Seketika itu Yu Ilhan merenung dengan sungguh-sungguh apa malaikat itu akan kembali atau tidak, tapi dia tidak bisa melewatkan kesempatan untuk bisa menguasai mana hanya dalam1 tahun.
Hanya satu tahun. Dia harus bertahan hingga saat itu. Yu Ilhan nangis darah dan menerima kenyataan.
[Aku tidak peduli jika kau akan break dance, belly dance atau melakukan tarian lainnya.]
"Aku peduli!! Dan kau juga tahu kan apa maksudnya tarian yang terakhir kau sebut?"
Hari selanjutnya setelah umat manusia kembali, pagi dengan perasaan cemas karna dunia telah berubah dan harapan yang kecil, begitulah apa yang Ilhan lihat ketika meninggalkan rumah bersama Erta dikepalanya.
Dan ada tentara bersenjata sedang berjaga-jaga karna program gabungan dari pemerintah.
"fu*ck, kemarin pagi aku sedang kencan dengan seorang wanita...!"
"Tapi itu lebih baik dari pada sedang naik gunung pak... Aku dengar monster muncul disana."
"Jika aku membunuh monster, aku bisa naik level! Aku harus segera menemukan Pedang Kilatku."
"Kopral Seo, Seluruh orang diresimen tahu bahwa sampai saat ini anda belum mempelajar satu skill pun di Guundia..."
Yu Ilhan mengambil nafas panjang dan segera pergi kekampus. Dia pikir dia sedang berjalan pelan, tapi dia berlari lebih cepat dari mobil, dia bahkan sampai heran sendiri.
Dia menuju Universitas Sungkyunkwan.
Serasi dengan bangunan yang ada dikota, Univ Sungkyunkwan dibangun diatas bukit yang membuat siswa kesulitan naik, untuk ada jalan kecil yang membantu memudahkan.
Tentu saja, semua pada tingkat yang akan membuat Yu Ilhan tertawa.
Kampus didatangi banyak orang. Tentu kebanyakan mereka adalah para mahasiswa, mereka berpikir positif bahwa mereka akan mampu melakukan tindakan yang tepat saat kejadian yang buruk terjadi. Dan mereka membicarakan topik yang Yu Ilhan tidak ketahui.
"Apa kau sudah bisa membuat Skill?"
"Bagaimana dengan mu? Aku bisa membuat satu skill."
"Fuu. Aku membuat dua Skill."
Yu Ilhan bertanya pada Erta dengan suara lirih.
"....... Apa maksudnya membuat Skill?"
[Maksudnya adalah membuat sesuatu yang bisa digunukan untuk menyerang dengan memanfaatkan mana. Sebagai eksistensi lebih tinggi, dalam pandanganku, meski mereka menggabungkan semua skill mereka, kupikir belum bisa mengalahkan skill 'Penyembunyianmu']
"Penyembunyian bukanlah skill yang aku inginkan!!"
Membuat skill? Dia tidak pernah mempelajarinya sebelumnya. Informasi baru, rangsangan baru, semua hal yang dia sukai.
Dan pada akhirnya.
"Siapa ya kira-kira 'Empress' itu?"
"Tidak ada yang tahu. Apakah masuk akal? hanya dia yang terkenal selama 10 tahun di Lanpas, dan kami tidak tahu."
"Tapi bukankah kita akan segera tahu jika monster muncul lagi?"
"Aku tidak tahu, mungkin dia akan memakai topeng lagi."
Dia kini tahu, ada seorang wanita yang disebut 'Empress' memiliki kemampuan hebat didunia lain dan berada di universitas ini.
"Kapan Dungeon akan muncul?"
"Jika muncul pun, kau tidak akan bisa masuk. Ada syarat level disana. Kau level berapa?"
"Level 7."
"Aku level 4."
"Huu..."
"Tai.."
Dia tahu bahwa ada tempat yang disebut Dungeon didunia lain dan diperlukan level yang tinggi untuk masuk. Selain itu tidak ada informasi lain lagi yang dia dengar.
Dungeon. Sebuah kata yang akan membuat jantung seseorang berdebar.
Dia sampai dikelas, ada banyak orang disana. Membayangkan bagaimana bisa mereka tetap kuliah setelah 10- tahun berada didunia lain... Apa mereka juga merindukan kehidupan sehari-hari seperti Yu Ilhan?
Sambil meredam emosinya, Ilhan melihat sekitar kelas, tapi tidak akan ada juga orang yang menyadarinya. Yu Ilhan menemukan kursi kosong dan duduk disana, dia cemas bila ada orang yang mendengarkan pembicaraannya dengan Erta.
"Apa sebenarnya Dugeon itu?"
Dia mengangkat kepalanya sedikit keatas, Erta yang ada diatas kepalanya menyadarinya dan berbicara.
[Sebuah Jebakan.]
"Jebakan?"
Mendengar jawaban yang diluar dugaannya, Yu Ilhan berbicara agak keras. Namun karna skill penyembunyiannya yang luarbiasa tidak ada yang menyadarinya. Sungguh menyedihkan,
[Jebakan yang dipasang oleh Dewa. Dipasang untuk memancing Monster, membuat mereka masuk dan tidak bisa keluar. Semua monster akan terjebak dalam Dungeon, tidak seperti manusia. Monster tidak bisa seenaknya keluar masuk dari Dungeon sehingga manusia bisa berburu lebih aman.]
"Sebuah kesempatan dari Dewa pada manusia ya... Tapi bukankah lebih baik mereka terperangkap saja? Dan ditinggalkan begitu saja?"
[Dungeon akan hancur setelah tempo yang ditentukan, jadi ada banyak monster yang harus diburu sebelum itu terjadi. Dan lagi, ada banyak monster yang tidak terperangkap, dan ada juga yang bisa menghancurkannya, dan juga ada yang bisa lolos karena berkamuflase.]
Ketika Yu Ilhan dan Erta mengobrol, seorang professor datang dan kelas dimulai. Namun professor tidak niat mengajar dan mahasiswa tidak mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Yu Ilhan yang merindukan pelajaran setelah sekian lama jadi sedikit kecewa.
50 menit berlalu dan kelas usai. Yu Ilhan sejenak melupakan kesendiriannya dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh hingga kelas bubar. Bukan, dia berpikir apakah dia harus terus berangkat kuliah?
Dimasa depan, seberapa pentingnya sertifikat kelulusan? Dia menggelengkan kepalanya. Dia menghadiri kelas hanya karena orang tuanya khawatir Ilhan belum bisa menguasai mana.
Jika dia bisa menggunakan mana, dia akan berhenti kuliah, dimana dia selalu diabaikan! Ini semua bukan salahnya! Semua karana mereka dan Universitas yang buruk!
Erta berbicara seolah dia tahu apa yang dipikirkan Yu Ilhan.
[Efisiensi untuk berlatih mana tidak akan berbeda entah kamu ada dimana. Kecuali satu hal]
"Apa itu."
[Berburu Monster.]
"Aku tidak suka pada sesuatu yang berbahaya."
Ilhan tidak bisa menggunakan mana dan Erta ingin dia melawan monster? dia adalah Yu Ilhan, orang yang menolak mentah-mentah saran Erta, Erta yang sudah menduga reaksi Yu Ilhan berbicara lagi.
[Manusia saat ini yang levelnya rendah, monster dan dungeon juga sama. Semua karna mana terhubung baru sebentar saja. Mungkin ada beberapa yang berlevel tinggi, tapi pasti akan sangat mudah dikenali.]
"Hmm. itu benar, tapi..."
[Sekarang ini kebanyakan monster masih lemah, akan sangat merugikan bila membiarkannya terlalu lama, karna mereka bisa mengumpulkan exp lebih cepat.]
Yu Ilhan membenci sesuatu yang berbahaya. 1000 tahun berlatih agar dia tidak mati sia-sia saat Great Catclysm terjadi. Namun setelah tahu bahwa itu tidak terlalu berbahaya, dia memberanikan diri dan meyakinkan diri bahwa itu tidak berbahaya.
Sebagai contohnya, dia telah membaca semua buku diperpustakaan dan berlayar menyebrangi lautan layaknya Moby Dick.
"...... Bagus. Aku akan pergi berburu kalau begitu."
Sama seperti dimasa lalu. Dia yakin bila hal itu tidak berbahaya, dan berpikit berburu akan membantu dimasa depan, setelah dia berkata akan melakukannya tanpa ragu. Erta yang sudah menunggu momen ini berbicara.
[Kamu tidak akan bisa masuk Dungeon karna batasan level. Jadi kamu harus memburu monster yang ada disekitar sini terlebih dahulu. Aku telah memperkirakan kemampuanmu, kamu tidak akan bisa melawan monster diatas level 25.]
"........ kau tahu kan aku masih level 1? dan tidak bisa menggunakan mana?"
[ Tapi fisikmu sangat kuat. Meski kamu tidak memakai alat pertahanan. Jika kamu memakainya maka mungkin bisa melawan yang levelnya lebih tinggi.]
Sekarang masalahnya adalah cara menemukan monster.
[Fuu. Aku eksistensi yang lebih tinggi. Agar lebih cepat..... bukan. Untuk membantumu menjadi lebih kuat. Aku bisa membantu menemukan monster.]
"Carannya?"
[Jika ada monster didekat sini maka aku bisa mendeteksinya.]
"......."
Pada akhirnya dia memilih internet lagi. Sejujurnya dia tidak mau berharap banyak. Dia ingin segera berpisah dari Erta secepat mungkin.
Namun.
[F*ck! orang yang ada didalam gedung, jangan keluar dulu.]
[Diluar seperti neraka sekarang ini.]
[Didalam juga sama. Apa kau tidak melihat gedungnya akan runtuh?]
[Ini pertama kalinya aku melihat tentara menggunakan senjata api. Anjay, tentara benar-benar keren.]
[Yeah, Segera tembaki mereka semua]
Artikel di internet agak berlebihan. Yu Ilhan mengklik salah satu artikel, tak lama setelah itu sebuah foto memenuhi layar.
Anjing berburu sebesar banteng sedang menyerang manusia dengan wajah garang. Terlalu mengerikan untuk menerimanya sebagai sebuah kenyataan, tapi anjingnya terlalu nyata jika itu adalah CG.
Yu Ilhan mengangkat kepalanya ketika pelajaran tiba-tiba berhenti. Semuanya termasuk professor dan para mahasiswa melihat kebawah dari jendela.
Dia perlahan berdiri dan mendekati mereka. Tidak ada seorang pun yang menyadarinya. Dia melihat kebawah, kearah lapangan yang hijau melalui celah jendela.
Apa yang ada disana.
Serangga sebesar manusia - Monster
Tidak ada komentar:
Posting Komentar