Max Level Witch
Bab 1
The First Slime Extermination
Diperjalanan menuju desa, ada mahluk lembut dan kenyal seperti jelly.
"Oh, apa ini Slime?"
Karena penampilannya, aku rasa mahluk itu tidak berbahaya. Perasaan yang sama kurasakan saat seekor kucing muncul dihadapanku.
Tapi tetap saja terlihat seperti monster dan niatan untuk membunuhnya pun muncul.
Aku mengambil pisauku.
Bersiap untuk menyerang.
Byun
(TN: Pikirkan kalau suara Byoing seperti suara puding di anime)
"Apakah berhasil?"
Aku menyerangnya lagi.
Byunnn
Kurasa lebih baik dari sebelumnya.
Meski aku menyerangnya, sepertinya dia tidak terluka.
Aku menyerangnya sekali lagi.
Aku berhasil membunuhnya!
Tubuh Slime berubah menjadi permata.
Jiak kau membunuh monster di game, pasti akan jadi uang, tapi berbeda dengan ini....
Karna aku harus mencukupi kebutuhanku, aku jadi tidak ragu. Aku menemukan dan membunuh 2 Slime lagi sebelum sampai kedesa.
Desa yang tidak besar namun rapi. mengingatkanku pada Switzerland.
Btw aku ingin pergi ke Switzerland untuk melihat pemandangannya, tapi tidak mungkin karna sudah mati. Oh, saat aku mengambil cuti, aku tidur dirumah sambil membayangkan rasanya jalan-jalan.
Kulihat wanita tua yang terlihat baik, dan aku memanggilnya.
"Permisi, aku baru saja pindah ke rumah yang disana, apa kamu bisa memberitahuku tentang desa ini?"
"Ini desa Furuta. Jika kau mencari informasi, datanglah ke Natalie-chan, dia adalah resepsionis di Guild. Dia suka menjelaskan tentang desa ini pada para petualang yang datang dari daerah lain. Jadi dia bisa memberi penjelasan yang lebih baik."
Begitu rupanya. Ini sama seperti sebuah cerita dalam Game.
"Terima kasih banyak."
"Ini pertama kalinya kamu disini ya? Aku akan mengantarmu tempat Guildnya. Karna ini desa kecil aku yakin kamu bisa mengingat jalannya."
"Terima Kasih!"
Aku pergi ke Guild dengan wanita tua itu. Sebuah bangunan kecil. Sangat damai dan tidak terlihat ada petualang yang lain.
"Oh, Hello bibi Imal."
"Natalie-chan, anak ini baru pindah kemari. Bisakan kau memberitahunya tentang desa ini?"
"Oh tentu saja."
Aku berjalan menuju meja resepsionis di Guild yang kosong. Disini dimana aku dan Bibi Imal berpisah. Kami mungkin akan bertemu lagi nanti.
"Aku Azusa. Baru saja pindah ke rumah yang ada dipuncak sana."
"Oh, yang disana? Aku Natalie. Jadi akan kujelaskan tentang desa Furuta."
Natalie-san mulai menjelaskan tentang Desa Furuta. Kurang lebih serperti ini.
Sejak awal ini adalah tempat yang damai, damai, benar-benar damai. Dengan udara bersih.
Kebanyakan penduduk desa mengembala ternak dan kambing, karna itu adalah produk andalan desa ini.
Bangsawan yang merupakan pemilik desa tinggal jauh dari sini, dan tidak ada masalah didesa yang disebabkan olehnya.
"Monster yang ada disini hanyalah Slime. Pada tingkat ini, bukanlah sebuah masalah jika kamu tidur diluar desa."
"Terdengar sangat nyaman."
"Dan meski ini desa kecil, bahan-bahan dasar seperti roti dan garam bisa dibeli, jadi jangan khawatir. Namun karna populasi penduduk yang sedikit membuat sulit untuk berbinis disini."
Aku mengulangi perkataan Natalie.
"Dalam perjalanan kemari aku membunuh Slime dan mendapat pertama, tapi apakah itu?"
"Oh ya, saat kau membunuh monster, Kamu bisa mendapatkan permata yang disebut batu sihir. Bisa ditukar dengan uang di Guild. Oh jadi ini harganya 600 perunggu atau 6 koin Emas."
Apakah nilainya sama dengan 600 yen? dengan uang itu aku bisa ke cafe satu kali, tapi untuk membayar sewa rumah aku harus membunuh Slime seumur hidupku.
"Kalau begitu mari kita bertukar"
"Untuk menukarkannya, kamu harus menjadi petualang yang terdaftar di Guild. Bagaimana?"
"Oh, baiklah."
Natalie-san mengambil sebuah benda yang terlihat seperti batu kisah.
"Aku harus tahu apa pekerjaanmu, saat kamu menaruh tanganmu dibatu ini, statusmu dan pekerjaamu akan muncul."
Saat aku maruhnya, aku merasa itu seperti alat scan sidik jari.
Lalu statusnya muncul.
=====
Azusa
Pekerjaan : Witch (Dukun)
Level 1
Kekuatan : 6
Daya serang : 6
Daya tahan : 7
Kekuatan sihir : 9
Kecepatan : 8
Wawasan : 7
Kemampuan spesial : Pengetahuan tentang herbal, Witch yang Abadi.
Exp yang dimiliki : 6
=====
"Eh! Abadi! Sangat luarbiasa!"
Natalie terkejut. Kenapa dia terkejut?
"Jika aku mengingatnya dengan benar, keabadian terjadi saat Witch menggunakan kekuatan sihirnya untuk mengalirkan mana ditubuhnya, sehingga mereka panjang umur tapi kenapa kamu level 1?Apa kau memiliki bakat yang luarbiasa?"
"Kalau itu..... mungkin hanya sebuah keberuntungan."
Mari tetap rahasiakan tentang bonusku saat dikirim kemari.
"Yah, ini 600 Perunggu untuk 3 batu sihir Slime."
Aku mendapat 6 gold.
"Mulai dari sekarang aku akan membunuh Slime dan mendapatkan uang."
"Ya, teruslah datang ke Guild Ms. Azusa"
Setelah itu aku pergi membeli bibit tanaman untuk ladangku, dengan 1 koin emas.
"Dengan begini aku sudah siap untuk hidup yang sangat lama kan?"
Diperjalanan pulang, ada 3 Slime lagi, jadi aku membunuhnya dengan pisau.
Aku mendapat batu sihir yang akan menjadi mata pencaharianku.
Mulai saat itu, hidup santaiku dimulai.
Aku benar-benar hidup dengan santai.
Pertama, aku bisa tidur selama apapun.
Aku mengurus ladang disisa waktuku.
Jika aku ingin berlatih, aku membunuh beberapa Slime. Karna akan menjadi sumber mata pencaharian utama, aku membunuh setidaknya 20 Slime sehari.
Aku memasuki hutan terdekat.
Karna aku seorang Witch, aku tahu mana rumput dan mana tanaman herbal.
Aku mulai membuat obat herbal dan kujual kedesa. Aku tidak ingin menjadikannya sebagai mata pencaharian, jadi aku menjualnya dengan harga murah di pasar.
Dan juga jika ada penduduk yang sakit, aku akan merawatnya dan membuatkan obat.
Aku tidak bisa membiarkan penduduk desa mati begitu saja.
Ketika aku melakukan perbuatan baik itu, aku jadi dihormati dan mendapat julukan "The Witch fo the Plateu (Witch dari Puncak Gunung?). Beberapa orang memberiku keju dan bahan sehari-hari lainnya,
Hanya itu saja kegiatanku, aku ingin membaca buku sihir, tapi harganya mahal. Dan aku membeli beberapa buku yang kubeli dari membunuh Slime. Jika ada yang aku ingin beli, aku akan bersemangat memburu Slime.
Selain hal itu tidak ada banyak yang berubah.
Karena aku abadi, tidak menua, tidak tumbuh dan tubuh fisik tidak banyak berubah. Tetap tidak ada orang yang mau datang kerumahku yang berada di Puncak. Aku hidup sendirian.
Menjadi abadi itu berarti kamu selalu melihat penduduk desa mati satu persatu. Aku tidak bisa membantu banyak. Tidak ada pilihan lain selain bertahan. Akan lebih baik jika aku hidup bersama para Elf yang memiliki umur panjang.
300 tahun berlalu.
Ya, aku hidup selama 300 tahun dengan membunuh Slime.
Karna terus membunuh Slime, aku semakin yakin dengan kemampuanku. Aku tahu dimana harus menusuk slime agar mati dengan sekali tusuk. Aku bahkan bisa membunuh mereka hanya dengan tangan dan kaki tanpa pisau. Aku yakin levelku pasti naik.
Lalu, suatu hari aku mengetuk pintu Guild seperti biasa, sebuah rutinitas sehari-hari.
Aku ingin menukarkan batu sihir dengan uang.
Aku memberikan batu sihir ke petugas wanita yang bekerja menggantikan Natalie. Dia orang baru, dan aku belum ingat siapa namanya.
"Hello."
"Oh! The Witch of the Plateau!"
Lagi, aku dipanggil dengan sebutan itu. Karna aku sudah hidup selama 300 tahun, aku mengetahui banyak sejarah dari desa ini.
"Ini dia batu sihir untuk hari ini, aku mendapatkannya dari 26 Slime."
"Ya, sudah kuhitung. 5.200 perunggu."
Aku menaruh uang ke tas kulitku.
"Oh ya, Witch-sama, aku tertarik dengan satu hal."
"Ya, apa itu?"
"Seberapa kuatnya dirimu Witch-sama?"
"Seberapa kuat? aku tidak pernah mengeceknya jadi aku tidak yakin."
Aku hanyalah seorang petualang yang menukarkan batu sihir dengan uang, selain itu tidak ada petualang lain disini. Ini disebut petualangan tanpa resiko. Santai dan damai adalah jalan hidupku
Petugas mengambil Batu Kisah.
"Bisakah kamu menunjukan statusmu padaku? Sekali saja.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar