Kamis, 23 Februari 2017

The Tutorial is too Hard - Bab 4

The Tutorial is too Hard

The Tutorial is too Hard
Bab 04 - Waiting Room [1]


[Satu ke pundakmu, Jantung, dan diantara matamu. Dan sisanya di pergelangan kaki kanan. Sederhanakan?]

(Kupikir dia sedang memberitahu pola serangan monster atau semacamnya)

[Apa yang akan terjadi bila aku gagal menghindarinya? Um..... Baiklah. Semua orang pertama kali juga seperti ini.]

***

Aku mengganti channel TV dengan tatapan kosong. 
Komedi yang membosankan, dan drama yang mudah ditebak.
Pertunjukan musik yang tidak bermutu.

Aku sangat jenuh dan membutuhkan sesuatu yang baru.
Hari-hari biasa, membosankan dan tampak bodoh.

Hal ini sudah terjadi selama 2 tahun.

Aku berhenti dari pekerjaanku sebagai Pemain Game Profesional 2 tahun lalu dan membangun sebuah toko dengan uang tabunganku.

Hal yang sangat sulit diawal, karna ada banyak hal yang harus urus.
Tapi aku segera terbiasa. Dan sesekali aku bosan, kubiarkan pegawai paruh waktuku bekerja dan aku pulang kerumah. 
Tanpabpeduli bila pegawaiku mengambil uangku.

Hidup itu membosankan.
Seharusnya aku tidak berhenti sebagai gamer profesional.

Aku adalah yang terbaik dalam bidang video game.
Masih ada banyak pendapat siapa yang terbaik, tapi akulah yang berada dipuncak.

Walau bagaimanapun, waktu telah berlalu sejak aku relakan gelar itu. Yang sudah hilang tidak bisa kembali lagi.

Aku benar-benar berhenti main game.

Aku selalu memiliki rasa persaingan yang tinggi.
Dari pertama kali bermain Game sepak bola, sekali aku memulainya, aku harus menang.

Lalu suatu hari, aku bermain game laga di depan pusat game kota.
Betapa marahnya aku saat dikalahkan oleh anak kelas 6.
Mulai dari situlah aku tertarik dengan Game.

Hingga aku berhenti 2 tahun lalu, bermain game adalah jalan hidupku.

Apa yang akan terjadi jika saja saat itu aku tetap menjadi seorang Gamer? 
Hidupku tidak akan seburuk ini.

Hidupku yang sekarang kosong dan membosankan.

Ya sudahlah ya, semua yang kulakukan. Yang terjadi terjadilah.

Aku mengangkat satu gelas soju dan melihatnya. Gelasnya kosong.

Aku mencoba mencari botol soju yang lain di plastik berwarna hitam. 
Ah, aku sudah meminum semuanya...
(Soju, semacam alkohol/ minuman yang memabukan)

Dan pada saat itu, sebuah pengumuman darurat disiarkan di TV.

[... Hanya dalam 30 menit, banyak lubang misterius muncul di seluruh penjuru dunia. Peneliti masih mencari tahu penyebab munculnya lubang tersebut... Dihimbau agar masyarakat tidak mendekati lubang tersebut. NBS News melaporkan...]

Berita yang aneh. Tapi aku menemukan situasi yang lebih aneh lagi.
Sebuah tulisan muncul didepan mataku.

[Selamat! Anda telah diundang ke Dunia Tutorial. Lee Ho Jae.]

Tutorial? Apa itu Tutorial. Tempat dimana ditunjukan dasar-dasar dari Game? 
Apa aku mabuk hingga berhalusinasi, atau aku sudah gila.

[Apa kau akan masuk Dunia Tutorial?]

Aku langsung merenungkannya, kesempatan untukku atau bukan.
Aku tidak boleh menyesali kehidupanku. Jika sesesorang memberiku kehidupan yang baru, aku akan menerimanya.

Sesuatu yang hanya terjadi di anime atau novel, tapi aku sekarang melihatnya dengan mataku sendiri. 

Bisakah aku membuat hidup yang kuinginkan didunia baru? Dimana aku menjadi Protagonisnya?

"... Ya."

Sebuah jawaban keluar dari tenggorokanku.
Pesan lalu berubah setelah aku menjawabnya.

[Silahkan pilih tingkat kesulitan. Bahaya meningkat seiring tingkat kesulitan, begitu juga dengan hadiah dan pertumbuhanmu.]

Ada 4 pilihan.

Easy, Normal, Hard, Hell.

Tidak perlu pikir panjang lagi.

Aku, Lee Ho Jae.
Tidak ada game yang tak bisa kutaklukan, dan tidak pernah bermain buruk sama sekali.
Aku yakin kalau aku masih diatas rata-rata jika soal olahraga, dan aku berbakat dalam Game. Juga dipanggil seorang Genius.

Kupilihlah Hell Mode.

Lalu aku kehilangan kesadaran.

Sesorang membangunkanku.

"Hey, kau sudah bangun? Kau sudah tidur lama, bangunlah."

Seorang pria dengan tatapan tajam menggerakan aku untuk bangun.

"Apa kau sudah sadar? Apa kau baik-baik saja?"

Aku mengkucek mataku yang lesu dan melihat sekeliling. Aku melihat 3 orang termasuk dengan seorang pria yang membangunkanku. Semuanya, aku tidak mengenal mereka sebelumnya.

"Bajingan... siapa, siapa kalian!!"

Aku berkata kasar sedari aku mundur kebelakang. 
Ini bukan kamarku. 
Lantai dan dinding tertata dengan potongan batu yang apik berbentuk kubus. 
Tanpa pintu dan perlengkapan lain.

"Dimana... Aku dimana?"

Saat kubuka mataku, aku berada di ruangan yang aneh dengan orang yang tidak kukenal.

"Ini adalah ruang tunggu lantai satu"'

"Ruang tunggu lantai satu? Apa maksudnya..."

"Hey, tenang. Mari kita bicara. Apa kau menerima pesannya juga?"

Sesorang yang membangunkanku bicara dengan nada tenang. Wajahnya seseram beruang, tapi suaranya seperti penyanyi.

"Pesan?"

"Kau tau, pesan yang mengatakan sesuatu semacam Tutorial."

Aku akhirnya ingat apa yang terjadi sebelum aku kehilangan kesadaran.
Ini? Apa ini teleportasi? Apa aku masuk kedunia Game?

Berbagai pertanyaan muncul dikepalaku...

"Ah aku tahu. Aku mabuk, semuanya terasa aneh. Apa kalian semua juga mendapat pesan itu dan dibawa kemari?"

Suaraku menjadi tenang dan jelas. Sebelum aku tidak sadarkan diri, aku yakin aku mabuk saat itu.

"Ya"'

Dia menjawabnya, dan pria dan wanita dibelakangnya juga mengangguk.

"Aku ingin tahu jika kau tahu sesuatu tentang situasi saat ini, itulah kenapa kau kubangunkan. Kau mungkin dibuang kemari tanpa tahu apa-apa sama seperti kami. Ngomong-omong, hanya ada kami disini jadi bukannya kita harus saling tolong menolong?"

Mm...
Bukan ide buruk. Mempunyai beberapa sekutu lebih baik dari pada sendiri.
Tapi hanya jika aku bisa percaya pada mereka.

"Bagaimana kau bisa dibawa kemari?"

"Ah ingat-ingat lagi, sebelum pesan ini muncul, ada berita darurat yang disiarkan."

Mereka semua memperhatikan perkataanku dengan sungguh-sungguh. 
Bukan hanya pria yang bicara padaku, seorang pria dan gadis dibelakangnya juga.

"Katanya lubang besar yang muncul di seluruh bagian dunia berhubungan dengan tempat ini."

"Maksudmu kita dipindahkan kemari karena lubang misterius itu?!"

Pria sangar dibelakang mengeraskan suaranya.
Dia terlihat seperti Gangster.

"Anjir, Kau pikir semua itu masuk akal hah?"

Mm. Dia benar juga. Atau mungkin dia hanya cemas karena semua situasi yang terjadi sekarang ini.

"Yah, aku hanya memberi tahu apa yang aku ingat saja."

Untungnya si gangster tidak mau berdebat lagi denganku. Berarti dia tidak sepenuhnya orang yang tidak punya otak.

Aku menggelangkan kepalaku. Ada sesuatu yang aneh...

"Apa?"

"Tidak... Sebelum aku kehilangan kesadaran, aku sangat mabuk, Kupikir aku merasa seperti biasa saja"
(Biasanya saat tersadar kembali setelah sebelumnya mabuk akan merasa sedikit pusing dan senjenisnya)

"Ahh.. Itu pasti karna ini. Saat kau memasuki area ini tubuhmu akan disembuhkan. Pasti karna itu."

"Apa? Tubuhku sembuh dengan sendirinya?"

"Yap. Sebuah pesan yang muncul sebelum kau sadar berkata demikian"

Pesan yang lain.
Kurasa aku telah melewatkan satu hal penting.

"Maaf, apa kau bisa menjelaskan detail pesan itu?"

"Ok."

"Aku akan memberitahu mulai dari pesan yang pertama muncul lebih dulu."

"Terimakasih."

Pria yang terlihat seperti beruang ternyata baik. Aku berpikir, kira-kira berapa usianya?

Pertama dia memberitahuku tentang senjata.
Segera setelah aku mendengarkan penjelasannya, dipikiranku terlintas suatu perintah untuk memilih senjata awal.

Saat aku berpikir demikian, semuanya jadi gelap. 
Lalu tiba-tiba aku sudah berada di tempat dimana ada banyak senjata tak terhitung jumlahnya disekelilingku.

Bukan tempat dengan batu tertata rapi yang seperti sebelumnya. Mereka semua menghilang.

Apa maksudnya ini.... 
Mari tenangkan pikiran dulu. Jika aku berpikir kalau ini adalah Game, maka tidak perlu khawatir tentang semua hal aneh yang terjadi.

Aku menenangkan diriku dan melihat-lihat.

Bermacam-macam senjata disana.

Tombak, pedang, busur .....mmm.. Berpikir. Dan ada banyak senjata yang tak kuketahui cara menggunakannya.

Apa ini senjata? Terlihat seperti palu biasa.
Busur dan panah. Pasti itu sebuah set senjata.

Sama seperti bermain Game, ini adalah saat dimana kau harus membuat sebuah keputusan.
Keputusan yang akan berpengaruh besar di masa yang akan datang, jadi aku harus memilih dengan benar.

Mmm... Sejenak aku berpikir sangat dalam.

Sekarang, apa yang harus kupilih?

***

Catatan

Di awal bab ada sebuah percakapan itu adalah percakapan antara Ho Jae dan Yeon Hee dimasa sekarang. Dan setelahnya adalah flashback Ho Jae.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar