Kamis, 09 Maret 2017

Everyone Else is a Returnee - Bab 3

Everyone Else is a Returnee


Bab 3
I Live Alone [3]



Yu Ilhan kembali ke rumahnya di Seoul, Korea, merevisi novel-novel fantasi. Apa yang akan berubah ketika monster-monster mulai muncul di kehidupan. Apa lagi yang dibutuhkan selain kekuatan dan pengetahuan untuk melakukan yang terbaik di kehidupan yang berubah - dia harus mempersiakan semuanya.

Semua yang Yu Ilhan lakukan hingga sekarang hanyalah seorang pemuda Korea yang mendapatkan spesifikasi dan belajar dini untuk 'pergi ke universitas yang baik' atau 'mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan yang baik'.

Yang jelas satu-satunya hal yang ia pelajari sebelum ia ditinggalkan 
adalah begitu. Jadi kemungkinan hal yang diterima adalah untuk menumpuk spesifikasi selama ratusan tahun.

[Tidak, aku pasti tidak bisa menerimanya ......! ] 

Lita, yang telah kembali, diam-diam menyelinap ke belakang Yu Ilhan saat dia meneliti berbagai hal dari semua jenis novel fantasi, menatap Yu Ilhan dan menggelengkan kepalanya.

Tak peduli bagaimanapun mahasiswa-mahasiwa korea dilanda pelajaran, apakah mungkin untuk belajar selama ratusan tahun !? 

Tentu saja, tindakan Yu Ilhan saat ini sebagian besar sebagai pelarian untuk melupakan kesepiannya. Tak putus asa dibawah situasi seperti itu dan menemukan hal-hal baru untuk dilakukan adalah bukti dari mentalitasnya yang kuat. Atau mungkin latihan jangka panjang telah merubahnya.

"Lita karna kamu disini, beri aku saran. Aku ingin mencoba membedah mayat dan menempa. Apa yang harus kulakukan terlebih dahulu?"

Yu ilhan menatap Lita dengan tatapan serius. Lita pikir itu tak masuk akal tapi dia tidak punya pilihan selain menjawabnya.

[Untuk menghadapi monster, alat pertahanan dan senjata dibuat dari monster sebagai bahan yang paling efisien jadi aku dapat mengatakan 'keduanya', tapi aku pikir lebih mudah bagimu belajar dasar-dasar pembedahan daripada menempa. Ini juga lebih diprioritaskan sewaktu-waktu]

"Baiklah, pembedahan."

[Hei, istirahatlah sebentar ! ]

Hewan-hewan berlimpah di dunia ini, dan Yu Ilhan percaya diri memburu binatang apapun jika ia memiliki tombak yang bagus jadi ia tak ragu-ragu. Dia mencari pabrik senjata yang cocok dan memperoleh beberapa tombak, dan memulai aksinya.

Pembedahan tidaklah mudah. Tak hanya susah berburu binatang tanpa memberi banyak luka, mengupas tanpa merusak kulit, memotongan daging per bagian dan mengolahnya. Serta prosesnya berbeda-beda untuk sapi, babi, beruang, macan, singa, gajah, dll.

Namun waktu menyelesaikan semuanya. Yu Ilhan berburu dan membedah sebagian besar hewan yang di buru selama beberapa dekade dan mempelajari teknik pembedahan hingga ketitik dimana dia bisa memperkirakan cara pembedahan pada hewan yang belum pernah dia lihat sebelumnya.

"Lita, jika aku memburu semua hewan sekarang, apakah monster akan muncul?"

[Dewa telah mengirim manusia ke dunia lain agar manusia dan monster dapat bersaing pada kondisi yang sama.]

"Kecuali aku"

Lita secara alami mengabaikan kata Yu Ilhan dan terus bicara.

[Tapi jika kamu membunuh semua hewan sekarang maka akan bertentangan dengan 'keseimbangan' . Alasan aku membantumu sekarang juga untuk menyesuaikan keseimbangan. Apakah kamu pikir aku akan membiarkanmu memburu semua hewan ? berburu sesuai jumlah yang aku izinkan.]

"Tch"

Tugas terakhir dalam pembedahan adalah ikan paus sperma.

[Hentikan, Idiot !]

"Panggil aku Ismail ....."

[Jangan mengatakan lelucon yang tak seorangpun paham !]

"Jangan mengatakan hal bodoh. itu bukan karena tak ada seorangpun yang paham tetapi tak ada orang sama sekali !"

Disaat berlatih bela diri selama ratusan tahun, dan menaklukan semua perpustakaan di dunia, anehnya Yu Ilhan menjadi keras kepala. Dia segera bertindak setelah memutuskan sesuatu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Sebagai contohnya berburu Paus Sperma.

Tentu saja, paus sperma telah dianggap sebagai spesies yang terancam punah dan dilarang untuk diburu, tapi sejujurnya, Yu Ilhan tidak mempedulikannya.

"Bukankah populasi hewan meningkat pesat setelah semua kembali ?"

[Tidak sepertimu, mereka tidak bisa makan dan mereka tidak tumbuh, tapi mereka juga tidak menua dan tak berkembang biak, dan itu semua......]

"Dan kamu akan bilang 'karena waktu berhenti'!"

[Karena waktu berhen......Whoa !?]

Dia menghabiskan waktu 1 bulan sebelum menghadapi ikan paus sperma, tapi jumlah waktu itu bahkan tak dianggap 'menunggu'. Yu Ilhan yang dengan tenang berlatih bela dirinya di dek, selesai berburu ikan paus sperma segera setelah ia menemukannya dan mulai melakukan pembedahan.

Berdasarkan apa yang Lita katakan, ada beberapa monster dengan bagian tubuh yang memiliki efek khusus atau alasan lain sebagai pertukaran bentuk yang besar, jadi pembedahan ikan paus sperma yang ber-ambergris adalah praktek yang sangat tak dianjurkan.

[Orang-orang biasanya berpikir untuk kabur sekali melihat monster muncul di dunia.]

"Siapa yang membuat mereka mempersiapkan diri untuk bertarung dan sekarang kamu bicara omong kosong ? Lagipula, aku sudah menguasai pembedahan mayat dan sekarang aku akan belajar menempa!!"

[Yeah, lakukan apapun yang kau mau, apapuuuunnnn.]

Sekarang ini persis tahun ke - 300 setelah dia ditinggalkan.

Dia mulai memegang palu dan mulai menempa, tapi diluar dugaannya ternyata menempa menghabiskan banyak waktu. Karna dia belajar dari catatan yang ada dan tidak ada seorangpun yang mengajarinya, itu terlalu sulit. 

Tetap saja, dia memiliki tubuh yang telah dikembangkan ke tingkat ekstrim dikarenakan ratusan tahun pelatihan, dia terjaga ke titik dia tidak akan lelah bahkan setelah melakukan semua perkerjaan berbahaya itu.

"Ketika! Aku! Membaca! Novel! Fantasi! Mereka! Semua! Mempelajari! Skill! Dengan! Mudah! Tapi! Mengapa! Aku! Tak! Dapat! Melakukan! Apapun! Dengan! Mudah!?"

Yu Ilhan mengeluarkan kata apapun setiap kali dia memalu potongan logam di anvil dan menggertakkan giginya.

'Lalu jangan lakukan itu' - kalimat itu muncul dari tenggorokan Lita tapi ia tau bahwa Yu Ilhan tak akan berhenti bahkan jika ia berkata begitu, jadi ia hanya memanggil angin untuk mendinginkan keringat dikepala Yu Ilhan.

"Ajari! Aku! Skill! Untuk! Memanggil! Angin!"

[Kamu harus bisa menggunakan mana dulu!!]

"ARRGH!"

Butuh waktu 5 tahun baginya agar terbiasa dengan tungku api, mencairan logam, tiup meniup dan menghasilkan sebuah pedang.

[Aku ingin tau apakah kamu bisa memotong lobak dengan ini ?]

"Aku tak menyuruhmu untuk memotong lobak jadi kembalikan."

[Aku anggap ini sebagai hadiah. Aku akan meminta dewa agar ini tetap bertahan bahkan setelah dunia kembali berjalan.]

"Mengapa kau terus mengejekku seperti itu......!?"

Ketika lebih dari 30 tahun berlalu, Yu Ilhan memiliki keyakinan bisa membuat senjata lebih baik daripada buatan pabrik.

Dan setelah melewati 50 tahun, dia memiliki kepercayaan senjata yang dia buat melampaui semua senjata yang ada dibumi, tapi Yu Ilhan, yang tau betul kemampuannya tak cukup baik tidak berhenti disitu.

Seperti murid yang mendapat nilai 97 pada tes dadakan. Yu Ilhan mempelajari menempa yang mana belum pernah terjawab (belum pernah dicoba sebelumnya). Dia menciptakan senjata berbahan logam seperti pedang, tombak, kapak, dan bahkan polearm.

Dia juga menciptakan alat pertahanan seperti sarung tangan pertempuran. Dan 50 tahun berlalu seperti itu.

"Tidak, kamu bahkan tak bisa memotong timun menggunakan ini."

[Apakah timun yang kamu tau terbuat dari berlian ?]

Itu benar-benar disayangkan tapi semua manusia memiliki sesuatu yang disebut 'bakat'. Menurut ada atau tidaknya bakat ini, ada orang-orang yang tak akan mencapai sesuatu tak peduli seberapa banyak usaha yang mereka lakukan. Dan ada orang-orang yang mencapai rekor dunia dengan sekali coba dan ada orang-orang yang akan mencapai sesuatu dengan banyak usaha didalamnya.

Yu Ilhan bukanlah jenius yang mampu menguasai teknik dengan sekali coba. Bagaimanapun, karena dia terus berusaha, kemampuannya meningkat. Pelan-pelan tapi pasti.

Itu benar-benar suatu kebetulan, tapi untuk dia yang dilupakan dewa dan ditinggal sendirian, itu adalah berkah. Waktu berabad-abad menjadi asetnya tanpa terbuang percuma.

Ketika 200 dan lebih banyak tahun berlalu sejak dia pertama kali mengambil palu, Yu Ilhan berhasil membuat senjata yang dia suka.

Dia menaruh senjata yang dia ciptakan di ruang pribadinya jadi itu tak terbuat dari apapun seperti titanium alloy atau carbon nanocubes (!!) dan beberapa bahan baru. Hanya terbuat dari baja, tapi tombak itu terlalu keras dan tajam sebagai ciptaan manusia.

"Bagaimana ?"

[Aku pikir ada batas pada teknologi di bumi..... Tapi keuletan manusia membawa keajaiban.......]

"Ahahaha, aku akhirnya menciptakan yang dapat membuat Mo Palmo menangis !.....!"

[Meskipun ini sebenarnya tombak.]

Ada titik yang bahkan Lita, malaikat, akan kagum. Ketajaman yang tampak seperti orang akan terpotong hanya dari melihatnya.

Ujung tombak dan poros tombak dipisahkan oleh soket tetapi poros tombak juga sepenuhnya terbuat dari baja, dan itu berat.

Menggunakan tombak ini secara bebas hanya mungkin dilakukan oleh Lita dan Yu Ilhan. Tentu saja, hanya ada mereka berdua di bumi saat ini selain hewan.

[Tapi tidakkah aku terus memberitahumu ? ketika mana rilis, bahan-bahan baru akan muncul tanpa henti, jadi mengapa kamu terobsesi dengan baja ?]

"Sekarang aku terbiasa menangani logam, aku akan dapat menangani bahan apapun yang datang padaku"

Yu Ilhan acuh tak acuh menjawab Lita sambil mengayunkan tombaknya setelah Lita menyerahkan itu padanya.

Seperti diciptakan agar sesuai dengan bentuk tubuhnya, perasaannya saat mengayunkan itu terlalu bagus. Kerajinan yang dapat digunakan selama beberapa dekade atau lebih jika dirawat dengan baik telah dibuat. 
Ini adalah tahun ke 507 setelah dia ditinggal.

"Lalu?"

Yu Ilhan medesah saat menaruh tombaknya.

"Sekarang apa ?"

Hati Lita tenggelam setelah mendengar kata-kata itu. Dia berharap untuk saat dimana umat manusia datang kembali ketika ia melihat Yu Ilhan memegang palu selama beberapa dekade, tapi ia tak tau bahkan sekarang, ketika estimasi lebih dari 50 kali 10 tahun berlalu, umat manusia belum juga kembali.

Seberapa besar penyimpangan yang ada pada sumbu waktu untuk menjadi seperti ini ? Lita ingin memprotes dewa, tapi sebenarnya, ia tak pernah bertemu dewa secara langsung.

Eksistensi yang selamanya ditunggu tanpa meminta jawaban. Ia belajar itu dari malaikat senior.

[Great Catalysm akan segera muncul kan ? Kamu tak tau kapan harus melawan monster jadi aku pikir lebih baik melatih beladiri dan mengembangkan indra mu.]

"Yahh, aku pikir kita sudah melewati batas 100 tahun jadi ini waktunya bagi mereka untuk kembali kan ?"

Yu Ilhan yang hidup dengan tenggelam dalam tugas didepannya, tak tau aliran waktu dengan baik. Semua perangkat pengamatan waktu di dunia berhenti jadi Lita, yang merupakan eksiatensi lebih tinggi, adalah satu-satunya yang memberitahunya. Untuk Lita, itu bukan keberuntungan.

Lalu Yu Ilhan berlatih bela diri lagi. Itu masih vale tudo dan spearmanship, tapi banyak hal yang berubah dibandingkan awal.

Tingkat keadaan tubuh dan teknik berbeda, dan terlebih, konsentrasinya berbeda. Konsentrasi yang meningkat karena membaca dan menempa adalah prestasi tak tertandingi.

"Whoa, aku merasa telah mengayunkan tombak selama 3 jam. Lita, beri aku makan, aku sangat lapar serasa hampir mati."

Mungkin karena berkonsentrasi sambil mengayunkan senjata, dia lebih lapar. Yu Ilhan berpikir demikian namun dibagian dalam Lita terlihat keringat dingin meskipun begitu ia terlihat tersenyum dari luar.

Waktu Yu Ilhan berkonstrasi pada seni tombak bukan 3 jam tetapi 3 hari.

Sejak saat itu, Lita menyiapkan 1 makanan per hari - yang berarti sekali tiap 24 jam. Tentu saja jumlahnya banyak dan Yu Ilhan menghabiskannya dan berkonsentrasi pada latihan lagi.

Dan setelah 200 tahun berlalu, Yu Ilhan merasa tak cukup dengan tombak jadi dia mulai mengambil senjata lain. Dagger, greatsword, kapak, dan bahkan pistol tak luput dari tangannya.

Bela diri juga sama. Dia meneliti dan belajar taekwondo, aikido, karate, muay thai, kickboxing, dan bahkan bela diri yang hanya ada dalam catatan.

Dengan itu sebagai titik balik, tubuhnya melampaui batas dan berubah. Diatas semua itu, kekuatan dan daya tahan ototnya menjadi lebih kuat tetapi ukurannya menurun sedikit demi sedikit.

Itu bukan hanya sesuatu seperti 'Kompresi Otot' yang orang bicarakan. Sel tubuhnya yang terkena keadaan ajaib dimana tak menua tetapi tetap aktif, bermutasi dikarenakan latihan jangka panjang.

Lebih kuat, namun lebih efisien agar tak menjadi halangan saat bergerak.

Tentu saja, tulang, kulit, dan bahkan organ dalam tetap sama. Seolah-olah tau harus menghadapi banyak musuh di masa depan.

Itu sangat berkembang pada pengoptimalan dirinya untuk pertempuran. Secara kasar, sebanding dengan mutasi yang tak akan terjadi untuk beberapa generasi telah terjadi pada 1 tubuh manusia.

Lita mengamati itu dan tak bisa menyembunyikam kekecewaannya. Berkat kesalahan dewa, ia bisa melihat manusia melebihi manusia lain bahkan tanpa mana, dan ketika Great Catalysm terjadi dan Yu Ilhan dapat menggunakan mana, dia mungkin tumbuh menjadi eksistensi yang benar-benar menakjubkan !

'Apakah kamu mungkin tertarik dengan pertumbuhan Ilhan ? Apakah kamu membuli dia sejak pertumbuhan Ilhan belum sesuai keinginanmu ? kapan ........ kapan itu ? Dia akan mencapai batasnya sewaktu-waktu. Tolong kirim umat manusia kembali ke bumi sebelum itu terjadi. Sebelum dia menyerah pada hidupnya, tolong........!'

Seakan mengejek doa Lita yang berisi perasaan sebenarnya, waktu terus mengalir. Untungnya, Yu Ilhan tenggelam dalam seni bela diri dan tidak menyadari aliran waktu, tetapi kecuali dia adalah dewa, pada akhirnya dia akan mencapai batas.

Ketika batas mendekat, apa yang bisa Lita lakukan untuk Yu Ilhan ? apa ?

'Jika ada sesuatu yang Ilhan belum alami........'

Imajinasi Lita yang menyebar tanpa batas mencapai 1 titik. Sebuah adegan dimana pria dan wanita yang penuh gairah melilitkan diri mereka di atas kasur sedang diputar dengan cara yang aneh didalam kepalanya.

Diantara mereka, wajah wanita itu milik Lita. Kemudian pria itu........ 
Setelah melihat Yu Ilhan yang menendang dan memukuli benjolan baja sebagai partner bertarung, pipinya memerah seperti tomat.

'Aku sangat dangkal meskipun aku malaikat yang melaksanakan perintah dewa. Meskipun itu sudah lama sejak aku dibebaskan dari emosi dan keinginan.......'

Bagaimanapun, semakin ia beripikir sosok Yu Ilhan yang membenamkan diri dalam membaca, bela diri dan menempa, pikirannya menjadi lebih jelas.

Yang paling baru dan stimulasi mengejutkan. Tak peduli seberapa muak Yu Ilhan dengan segala sesuatu, tidakkah dia tak punya pilihan selain terpesona dengan stimulasi itu ?

Seperti saat dia membenamkan dirinya dalam membaca dan menempa. Ke titik dia membenamkan dirinya selama 200 tahun tanpa melakukan sesuatu yang lain.......

Wajah Lita menjadi lebih merah ketika membayangkan itu. Untuk berpikir wajahnya akan berubah karena emosi ! Jika ia mengatakan ini kepada dirinya sebelum datang ke bumi, ia tak akan pernah percaya.

Ya, pada akhirnya, untuk melaksanakan perintah dewa dan bukan untuk memenuhi keinginanku. Jika ada orang yang tak sabar menunggu Great Catalysm dan mati dipertengahan jalan, maka akan merusak reputasi dewa. Dari awal, ini adalah alasanku datang ke Ilhan jadi aku dijalan yang benar.'

Dengan kecepatan yang akan membuat Usain Bolt menangis, pikiran dalam benaknya telah dibenarkan. Dari saat berikutnya, ia memikirkan waktu yang tepat untuk menerkam Yu Ilhan.

Ia ingin memberikan stimulasi baru secara langsung berdasarkan hatinya. Tidak, untuk Yu Ilhan, tapi saat dia membenamkan dirinya pada bela diri, Lita tak dapat mengganggu dia.

Untuk mengikat kehendaknya disini, ia harus menunggu terus menerus. 
Pada titik ini, Lita mengalami kesalahpahaman besar. Yu Ilhan, tentu saja, bergerak untuk melarikan diri dari kehidupan yang membosankan, tetapi prinsip-prinsip dunia bergerak didasarkan kehidupan setelah Great Catalysm terjadi.

Jika dia ingin stimulasi baru, ada banyak hal yang bisa dia lakukan. Apakah itu game atau olahraga, atau apapun.

Karena Lita tak menanggapi titik ini, Lita pada dasarnya mengakui bahwa ia mencintai Yu Ilhan. Kemungkinan Lita juga menjadi aneh ketika mengamati Yu Ilhan bertahun-tahun.

Sayangnya, atau untungnya, waktu untuk Lita menyampaikan perasaan dan keinginannya pada Yu Ilhan tak datang. Ketika tepatnya 1000 tahun berlalu sejak Yu Ilhan ditinggal umat manusia.

Dunia kembali seperti semula dan umat manusia kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar