Kamis, 09 Maret 2017

Everyone Else is a Returnee - Bab 2

Everyone Else is a Returnee


Bab 2
I Live Alone [2]




Ilhan tidak tahu kapan umat manusia kembali sehingga dia harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin.

"Vale Tudo dan keahlian tombak yang masih lemah. Dan itu bagus bagiku!!"

[Dasar manusia aneh.....!]

Meski mendapat tatapan aneh dari Lita, Yu Ilhan terus memfokuskan diri untuk berlatih. Lita memberi dia makan 3 kali jadi dia hanya perlu fokus pada latihannya.

Pukulan dan tendangan ditambah semangat bertarung yang bisa membunuh seekor beruang, apalagi manusia, dan tombak kayu yang bukan hanya menusuk karung pasir tapi menghancurkannnya.

"Aku akan segera berusia 40 tahun. Bagaimana? apa aku sudah terlihat tua?"

[Satu-satunya hal yang kau lakukan adalah memukul dan munusuk dengan tombak. Jadi apa yang kau dapat selain jago beladiri? Apa kau pernah melihat seorang pendekar turun gunung setelah menghabiskan hidupnya hanya untuk berlatih?]

"Kau juga berpikir begitu? ibuku tidak akan menyadari kalau aku setua ini kan?"

[Jangan khawatir dan teruslah berlatih.]

Mulai saat itu Lita yang sebelumnya datang seminggu sekali kini datang setiap 3 hari sekali. Dia khawatir jika Yu Ilhan menjadi frustasi karna sendirian di Bumi selama lebih dari 20 tahun.

Entah karna rasa khawatir dan pedulinya atau karna alasan pribadi, Yu Ilhan mampu bertahan dengan baik.
Dia bertahan hingga 20 bahkan 30 tahun.

[Memangnya seberapa besar penyimpangannya!!]

Sambil melihat Yu Ilhan, Lita merasa kasihan kepadanya. Namun posisinya tidaklah begitu tinggi diposisi dimana dia bisa bertanya pada Dewa secara langsung, dan dia tidak memiliki wewenang untuk memperbaiki sumbu waktu jadi dia hanya mampu melihat Yu Ilhan berlatih, hari demi hari.

"Lita."

Suatu hari Yu Ilhan berkata dengan suara yang lemah.

"Aku tidak bisa mengingat wajah ibuku."

[.......maaf.]

"Saat aku melihat foto ini, aku merasa tidak mengenalinya. Apa dia benar keluargaku? bukankah selama ini aku hidup sendiri? Semua ini hanya sebuah khayalan dan kebohongan yang dibuat Lita untuk menghiburku....."

[Jangan berkata begitu!!]

"Yeah, aku hanya bercanda. Tapi kalau faktanya memang begitu aku tidak masalah."

Dia kembali mangambil tombaknya. Itu adalah saat dimana 50 tahun sudah berlalu sejak dia ditinggalkan.

"Aku bosan. Aku ingin melakukan hal lain."

[maaf aku harus mengatakannya tapi... yah kau tidak tahu kapan Great Cataclysm terjadi. Jadi kau harus tetap berlatih.]

"Aku tahu..."

Sudah puluhan tahun berlalu mereka terus bersama, batasan karna perbedaan eksistensi tidak ada lagi. Hal yang penting bagi Yu Ilhan adalah seseorang yang mau menemani dan mendengarkannya. Dan dia adalah Lita.

Yu Ilhan juga satu-satunya manusja yang berhubungan dengan Lita selama puluhan tahun, jadi Lita mulai menaruh hati pada manusia yang dipanggil Yu Ilhan.  Dan tentu saja Lita tidak memberi tahunya.

Hubungan antara dua mahluk yang tidak saling kenal mulau tercipta karna kesalahan Dewa, dan terus berkembang ke arah yang lebih dalam.

"Aku akan membaca buku."

[Ide bagus.]

Seni Beladiri memang penting tapi membaca juga menambah wawasan dan membantu membangun dasar yang kuat dalam setiap tindakan.

Yu Ilhan yang selalu bertindak setelah memutuskan, dia langsung mengurung diri di perpustakaan kampus. Dan berjanji pada Lita akan tetap berlatih 3 jam sehari dan sisanya untuk membaca.

Jika buku biasanya akan berubah warna setelah puluhan tahun, tapi berkat kekuatan waktu yang berhenti semua masih terlihat baik-baik saja.

Yu Ilhan mulai membaca novel kontemporer, tapi setelah 5 tahun dia akhirnya bosan. Dia juga berpikir mungkin kuliah akan tetap berlanjut, sehingga dia mulai membaca buku yang berkaitan dengan jurusannya. Dan dia akhirnya juga bosan, kemudian Ilhan mulai membaca buku yang berhubungan dengan manusia.

Tidak seperti seni beladiri yang perkembangannya bisa terlihat, membaca menambah wawasan. Yu Ilhan yang sekarang menyukai membaca mulai tertarik pada semua buku diperpustakaan. Pengetahuan umum, sejarah, geografi, fisika, kimia, seni - semua buku dia baca.

Setelah beberapa tahun berlalu semua buku didalam perpustakaan sudah terbaca semua. Tidak ada penjaga di toko buku jadi Yu Ilhan mulai berjalan ketoko  buku terdekat dan membaca buku yang tidak ada diperpustakaan.

Namun semua tetap ada batasannnya. Di tahun ke 67 sejak dia ditinggalkan. Dia membuat sebuah pencapaian besar.

"mari pelajari bahasa yang lain."

[Kalau begitu kita pindah saja. Aku bisa mengirim makanan kemanapun.]

"Darimana makanan itu bisa muncul?"

[Rahasia.]

Yu Ilhan mulai pergi ke negara terdekat, China. Dengan mengendarai mobil hingga bensinnya habis, jika ada pom bensin maka dia akan mengisinya tapi jika tidak ada maka dia tinggal ganti mobil saja.

SIM? hanya ada Yu Ilhan didunia ini, tidak masalah selama mobil tidak masuk jurang atau meledak karna tabrakan.

Dan di perjalanan dia juga belajar bahasa China. Bahasa yang membuat dia sakit kepala bahkan setelah membaca selama puluhan tahun.

Sampailah dia di China, daratan yang luas dan tentu saja ada banyak buku untuk dibaca.

"Mungkin sebuah kesalahan memilih China sebagai pemberhentian pertama."

Yu Ilhan berteriak kegirangan karna banyak pengetahuan baru disana. Umat manusia mungkin kembali sebelum aku menyerap semua pengetahuan di China - Pikirnya.

Namun semua itu salah. Bahkan setelah dia menjelajahi daratan luas china, dan membaca semua bukunya, umat manusia belum juga kembali. Yu Ilhan tidak bertanya pada Lita berapa waktu yang sudah berlalu dan Lita juga enggan memberitahunya.

Dia perlahan pindah ke negara yang lain. Semua karna mungkin dia akan menjadi gila jika tidak mendapat pengetahuan baru, entah apapun itu.

Kazakhstan, Uzbekistan, Pakistan, India, Mongolia...... Setelah menguasai semua bahasa di Asia, dia membaca semua buku, semua tulisan dan bahkan membaca log internet disetiap negara. Sepertinya dia akan mati jika berhenti membaca, dia membaca dan terus membaca.

Suatu hari dia sampai lupa janjinya untuk latihan 3 jam sehari dan hampir saja Lita membunuhnya.

[Kamu tidak apa-apa?]

"Ya...."

Dia mengangkat kepalanya. Halaman terakhir dari buku terakhir dari 7.5 Juta buku didalam Akademi Science Russian.

Walau sudah 7.5 juta buku, masih ada buku menarik lainnya di perpustakaan yang lain, dan bagi Yu Ilhan yang sekarang bisa membaca buku dengan cepat karna telah membaca selama bertahun-tahun lamanya, bukanlah sebuah perihal sulit.

"Sudah kuduga, aku tidak akan bisa memahami buku tentang tehnik."

Yu Ilhan sudah mengetahui batasan otaknya. Bukan hanya dia yang tidak cocok dengan IPA. Dia hanya membaca dari buku dan membaca saja tidak bisa membuatnya menjadi ahli dibidang tersebut.

"Ayo ke Eropa."

[Kamu sedang berbicara dengan bahasa Rusia -_-]

"Hyvää!"

[Oke, selanjutnya Finlandia.]

Saat mengelilingi Eropa, Timur Tengah, dan bahkan Afrika, kosa-katanya bertambah kaya.
Sekarang sudah tahun ke-216 sejak dia ditinggalkan.

"Sekarang tersisa Oceana dan Amerika!!"

Yu Ilhan senang seperti senangnya anak sekolah ketika PR mereka hampir selesai semua. Dia sudah berubah yang mungkin karna dia sudah hidup lebih dari 200 tahun, Lita tersenyum dan bertanya.

[Kau tahu, kau harus pergi dengan kapal?]

"Disini banyak kapal tanpa pemilik."

[Itu namanya mencuri.]

Kekuatan waktu benar-benar luarbiasa. Efeknya membuat seorang mahasiswa biasa menjadi Petualang yang sangat kuat. Tentu saja tidak perlu dikatakan dua kali karna dia diberi waktu lebih panjang dari pada yang lain. Yu Ilhan melaju tanpa sedikitpun istirahat bagaikan dia akan mati jika berhenti sebentar saja.

Dengan ilmu Geografi, dia merencanakan pelayaran dengan jarak minumum, dan mencari kapal yang mampu menempuh jarak tersebut. Dari buku tak terhitung jumlahnya yang dia baca banyak sekali yang membahas kapal jadi tidak sulit menemukan kapan yang cocok.

"Lita, tidak ada umat manusia yang matikan?"

[Aku sudah berkata ini semua adalah penyimpangan sumbu waktu. Aku salah ketika berpikir mungkin penyimpangannya dua atau tiga kali. Paling tidak 10 kali.]

"Wow, sangat menarik."

Setelah dia selesai berkemas, Yu Ilhan meninggalkan daratan tanpa ragu. Benua Amerika dan benua yang lain menunggunya, jadi dia tidak ada waktu untuk bersantai.

Dan berpuluh-puluh tahun pun berlalu.

"Aku sudah seleesaaaiiii!!!"

[Dasar pria gila!]

Melihat Yu Ilhan yang berteriak dan berguling-guling diatas meja Perpustakaan Umum Boston yang merupakan perpustakaan terbesar didunia Lita berkata seperti itu.

Yu Ilhan akhirnya membaca semua buku yang berhubungan dengan manusia. Meski Lita juga menyaksikannya sendiri, dia tetap masih kagum pada pencapaian Yu Ilhan.

Setelah meninggalkan perpustakaan, dia duduk di bangku pinggir jalan dan melihat langit hitam diatasanya.

"Apa yang harus kulakukan sekarang?"

[Berlatih beladiri?]

"Aku sudah melakukannya sampai sekarang."

Dia tidak hanya membaca buku saat mengelilingi dunia. Dia pergi ke kuil kuno yang menyimpan rahasia dunia, dia menemukan jejak dari beladiri dan terus mengevaluasi dan menerapkannya pada Vale Tudo dan seni tombak. Berlatih minimal 3 jam sehari dan bahkan pernah 8 jam bisa juga 12 jam sehari.

Seni bertarung dan mengunakan senjata sudah berkembang hingga merombak versi aslinya, berkembang menjadi tehnik tingkat tinggi yang mana Lita akan kesulitan menghadapinya jika tidak menggunakan mana.

Suatu hal yang tidak bisa dicapai oleh seseorang yang tidak punya bakat meski telah diberi waktu bertahun-tahun. Tentu saja Lita tidak memberitahunya pada Ilhan.

"Lita, selain beladiri dan ilmu pengetahuan, apa ada hal lain yang bisa membantu setelah terjadinya Great Cataclysm?"

Pertanyaan yang ditunjukan kepada Lita, orang yang memikirkan bakat Yu Ilhan. Dan ketika dia mendengarnya, Lita merasa kik kuk.

[Kau....]

Pertanyaannya menandakan satu hal.
Yu Ilhan yang sudah hidup lebih lama dari manusia yang lain masih belum kehilangan harapan setelah waktu yang sangat lama berlalu.

Baginya, hidup belum berakhir. Bukan, lebih tepatnya belum dimulai. Semuanya yang dia lakukan selama ini hanyalah persiapan untuk bertahan hidup setelah Great Cataclysm terjadi.

Waktu yang sangat lama bagi Lita sekalipun yang merupakan seorang malaikat, tapi bagi seorang manusia yang tidak rata-rata tidak bisa hidup diatas 100 tahun, Yu Ilhan menganggapnya sebagai masa persiapan. Tentu saja Ilhan tidak tahu pasti berapa tahun sudah berlalu dan Lita juga tidak terkejut karna tingkah Ilhan.

[Kau, bagaimana bisa jadi seperti ini?]

Lita yang sejak dulu penasaran akhir mengeluarkan pertayaan yang dia ingin tanyakan sejak dulu.

Jika saja Yu Ilhan sedikit bersemangat maka dia mungkin akan menjawab dengan jawaban yang bagus. Tapi dia yang sudah hidup hanya untuk mencari ilmu pengetahuan baru dan hidup tanpa berhubungan dengan manusia yang lain selama ratusan tahun, menjawab dengan apa adanya dan jujur. Mungkin sifat sudah kembali menjadi anak-anak lagi.

"Katamu aku harus melakukan ini itu ya aku melakukannya. Aku tidak bisa belajar mana jadi harus melakukan hal yang lain."

[.........]

Yu Ilhan membalasnya demikian, Lita yang berada didepannya kehabisan kata-kata. Emosi tak terhitung jumlahnya bercampur menjadi satu dan membuat pikirannya menjadi aneh.

Dia tidak tahu ekspresi apa yang harua dikeluarkan, dia memalingkan wajah dan mengepakkan sayapnya.

[Aku pergi!!]

"Beritahu aku apa yang harus kulakukan sebelum pergi!!"

[Pikirkan saja sendiri!!]

Lita menghilang dari tempat itu dan Yu Ilhan melongo. Setelah beberapa saat  dia berpikir.

"Kalau begitu pulang dulu saja."

Ini adalah sebuah moment bersejarah dimana seorang malaikat menaruh perasaan lebih dari sekedar perhatian kepada seorang manusia. Dan tentu saja, Yu Ilhan tidak menyadarinya.

Yu Ilhan tidak tahu, tapi sekarang sudah tahun ke-274 sejak dia ditinggalkan. Dan umat manusia belum juga kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar