Everyone Else is a Returnee
Prolog - Earth Alone
Bulan April, Segera setelah kelas bubar pada jam 2.45 pm. Yu Ilhan, seorang mahasiswa baru meninggalkan Business Hall lebih cepat dari pada yang lain.
Dia tidak memiliki kenalan, jadi tidak ada yang menghentikannya, dia terus berjalan dengan cepat meninggalkan gedung dan menuju bukit.
Ini pertama kalinya dia merasa ada yang aneh.
‘Tidak ada siapapun disini.’
Banyak kelas yang berakhir bersamaan pukul 2.45 pm. Dan tentu saja tidak semuanya seperti Yu Ilhan yang pulang segera setelah kelas selesai. Tapi bukankah aneh bila tidak ada satupun orang di Plaza atau di Bukit?
‘Tidak ada Event di kampus... Lalu apa... Apa ada acara kampus yang tidak aku ketahui?'
Jika benar maka semua masuk akal.
Karna Yu Ilhan keluar dari semua Grup chat kuliah!! Bukan berarti dia tertekan untuk keluar kuliah!!
Yu IlHan sedih karna beberapa alasan, dia menuruni bukit tanpa menghiraukau orang lain ada atau tidak. Sebenarnya, dia mau naik bis tapi jangankan bis, mobil satupun tidak ada yang lewat.
Apa ada latihan militer didalam kampus? Atau mereka sedang main petak umpet satu kampus? - Beragam pikiran terlintas di otaknya. Dia adalah pria yang tidak pernah menggenggam tangan seorang wanita selama 20 tahun, jadi dia tidak merasa aneh bila tidak ada orang didalam kampus.
Dan bagaimanapun juga pikirannya tambah kacau saat dia keluar dari gerbang depan.
"Apa-apaan ini!?"
Tidak ada satupun orang disana.
"Apa-Apaan ini!!!?!"
Tidak ada orang sama sekali.
"Apa!? Apa yang sedang terjadi??!"
Yu Ilhan berdiri dalam keadaan panik, berlari kesana kemari sambil mengulangi perkataannya layaknya idiot. Tidak ada siapa-siapa. Sangat mustahil bila berpikiran 'Mereka semua pergi piknik bersama'. Pada kenyataannya itu adalah hal yang mustahil. Tapi tidak ada siapa-siapa disana!!!
*'pergi piknik bersama' sepertinya terinspirasi dari salah satu episode spongebob haha
Dia melihat dari jendela sebuah restaurant yang sering dia kunjungi. Makanan di sebuah piring yang berada diatas meja masih mengeluarkan uap, dan kursi yang sedikit kebelakang seakan seseorang akan duduk disana beberapa saat yang lalu.
Dan lagi, ada banyak sendok tergelatak diatas meja. Layaknya seseorang yang tiba-tiba menghilang ketika dia sedang makan.
Restauran dan toko yang lain juga sama. Apa hanya itu? Bagaimana dengan mobil-mobil yang ditinggalkan ditengah jalan begitu saja? Semuanya bertabrakan satu sama lain ditengah jalan seolah para pengemudinya menghilang begitu saja. Beberapa ada yang terbakar dan ada juga yang bahan bakarnya bocor dan akan segera meledak.
“F*ck.”
Dia tidak bisa memahami situasi yang sedang terjadi tapi dia tahu jelas bahwa itu situasi yang berbahaya. Yu Ilhan berlari hingga mengeluarkan banyak keringat, hingga akhirnya dia sampai dijalan yang tidak ada mobilnya. Seperti sedang menunggunya, sebuah ledakan 'BANG' terdengar dan membuat telinganya berdengung.
Angin panas berhembus dari tempat itu, dan dia berlari menjauh secepat yang dia bisa. Yu Ilhan menangis.
Saat dia berhasil lolos dari bencana tersebut, dia telah sampai ditempat pemberhentian bis.
“Sebaiknya aku pulang dulu."
Mungkin akan menjadi lebih baik setelah aku makan makanan buatan ibu, mandi, dan tidur yang cukup.
Setelah dia berhasil lolos dari bencana, gagasan bodoh melintas di otaknya lagi. Bagaimanapun juga, akhirnya dia sadar dari pikiran bodohnya. Karna tidak ada satupun bis yang lewat tidak peduli seberapa lama dia menunggu.
“Jahanam... Bangs*at... Apa yang sebenarnya terjadi? ”
Yu IlHan marah-marah tidak jelas. Dia sudah melewati masa SD, SMP, dan SMA selalu sendirian selama ini. Sebagai hasilnya, dia berhasil masuk ke universitas ternama yang bergengsi, dan dia percaya diri untuk melakukan yang terbaik dimasa depan.
“Apa aku datang kedunia lain sendirian atau sejenisnya? Atau apa.”
Situasi yang dihadapi sungguh absurd hingga dia berpikir begitu. Tentu saja, tidak ada yang berubah. Bis tidak ada yang lewat tak peduli seberapa keraspun dia berlari hingga kakinya mulai sakit. Dia bertambah sedih, saat dia menyadarinya, dia terjatuh ketanah.
Berpikir bahwa aku menangis setelah menjadi mahasiswa...
Ah sialan. Bagaimana aku tidak menangis jika situasinya seperti ini? Aku sedih karna dikucilkan saat SD. Dan sekarang aku di bully ketika tinggal di daerah JongNo.
Dia tahu keadaan tidak akan berubah jika dia menangis, Yu Ilhan mulai berpikir rasional. Dia lelah dan kepanasan. Dia ingin pulang kerumah.
“Jalan kaki saja!! ”
Walau dia tahu tidak akan ada yang mendengarkannya, Yu Ilhan tetap berbicara dengan keras berharap ada seseorang yang lain. Lalu dia mulai berjalan kerumah.
Dia sampai dirumah, tapi seperti yang diduga, ibunya tidak ada disana. Dia menunggu ayahnya pulang, dia memeriksa jam, tapi semua penunjuk waktu termasuk jam ponsel dan komputer berhenti. Dan lagi, setelah beberapa jam berlalu langit masih tetap berwarna biru.
Dia menghidupkan TV tapi semuanya hanya layar berwarna hitam, begitu juga dengan radio. Internet tidak berjalan tidak peduli berapa lama dia menunggu. Dia merasa seluruh umat manusia di bumi telah menghilang. Dan Yu Ilhan tertinggal sendiri.
Air masih bisa digunakan saat dia menghidupkan shower, kompor juga begitu. Jadi dia membuat sebuah ramen.
“Fuu.”
Ramen yang enak dan sekaligus menambah kesedihannya, dia makan sambil menangis.
Saat dia sudah kenyang dia mulai mengantuk. Terlepas apa disana ada manusia atau tidak, malam akan tiba atau tidak, dia pikir dia harus tidur. Sesuatu mungkin berubah jika aku tidur - Dengan pikiran naif, dia hampir menepatkan diri dikasur saat...
…Seorang wanita cantik berkulit putih, dengan sayap dipunggungnya muncul dihadapannya.
[Whoa, Benar ada satu orang disini!]
Seorang wanita yang tidak sopan.
“Si, siapa kamu?”
Yu IlHan yang mematung seperti disergap polisi, dia yang sedang tidur terlanjang segera menarik selimutnya. Si wanita itu melihatnya dengan tatapan aneh, lalu dia segera memperbaiki ekspresinya.
[Khm. Kau bisa memanggil aku seperti apa yang kau lihat sekarang. ]
“Seorang penyusup dirumah pribadi?”
[ Aku adalah utusan Dewa. Seorang Malaikat! ]
Dia menatap Yu Ilhan dan berkata dengan penuh penekanan yang kuat di setiap kata bahwa dia adalah seorang Malaikat.
Yu IlHan juga tahu kalau wanita itu bukan manusia biasa terbukti dengan cara dia muncul disana, Yu Ilhan menerimanya secara alami tanpa terkejut berlebihan karna penjelasannya. Karna untuk terkejut, sudah banyak hal yang lebih mengejutkan hari ini.
Dia memikirkan realitas terlalu santai. Kalimat sang angel berikutnya menjelaskan.
[Karna waktuku sedikit, aku akan langsung keintinya saja. Kamu ditinggalkan oleh seluruh umat manusia.]
“……Ditinggalkan?”
Ekspresi Yu Ilhan langsung aneh. Karna istilah 'ditinggalkan' adalah hal yang sering terjadi dalam hidupnya. Mulai dari sekolah dasar saat dia ditinggal piknik, kemah waktu SMP, Karya Wisata SMA, dan saat makrap Universitas……
[Para Dewa telah memprediksi Great Cataclysm akan terjadi dibumi, untuk mempersiapkannya, Dewa telah mengirim seluruh umat manusia ke dunia lain yang tidak terhitung jumlahnya. Dan saat proses itu berlangsung kau tertinggal karna alasan tertentu.]
Dan sekarang, dia ditinggalkan oleh seluruh umat manusia!!
Kesadarannya akan hilang, Yu Ilhan mencoba untuk menahannya dan bertanya pada Angel apa yang tidak dia pahami.
“Apa itu ‘Great Cataclysm’?”
[Maksudnya itu berarti exp Bumi sudah penuh dan akan naik ke level selanjutnya.]
Dia ingin bertanya lagi seolah akan mengganti tontonan sepak bola ayahnya saat pagi, tapi jarang membuatnya terkejut, dia bertanya.
“Apa yang berubah bila naik level terjadi? ”
[Sistem dengan energi yang lebih besar akan terbuka di bumi. Yang disebut Mana. Dan juga Akashic Record akan muncul dan terhubung dengan bumi, manusia akan bisa melihat catatan tersebut. Yang biasa disebut Status.]
“Ah penjelasan yang mudah dipahami.”
[Tentu saja.]
Sang Angel cukup bangga saat Yu Ilhan memujinya dan dia menyonsongkan dadanya. Yu Ilhan yang menunggu moment ini dengan cepat bertanya.
“Kenapa manusia harus dikirim kedunia lain? Biasanya di novel fantasi semua berubah begitu saja dalam satu hari.”
[Faktanya saat mana terbuka di bumi, membuat hewan-hewan berevolusi, dan menjadi.. Monster... haha, dan artinya kau harus menghadapi merekaa.]
Dia sudah menduganya semenjak mendengar kata 'mana'.
[Hewan beradaptasi lebih cepat dari pada manusia jadi bila manusia di tinggalkan begitu saja, manusia akan terancam punah sesaat setelah Great Cataclysm terjadi. Sudah lebih dari 10 Dunia dimana manusia punah jadi Para Dewa memutuskan agar manusia yang berada di bumi beradaptasi dengan mana agar keberadaannya lebih aman.]
“Jadi maksudnya manusia yang dikirim kedunia lain untuk belajar mana?”
[Yap tepat. Manusia dari dunia lain akan mendapat hadiah karna mengajari mereka. Dan tentu saja ada beberapa orang yang tidak akan manpu belajar dengan baik, yah kita juga tidak bisa mengawasi mereka satu persatu.]
Semuanya cukup jelas. Yu Ilhan berpikir tugas mereka cukup sampai disitu.
Namun, masih ada pertanyaan lagi.
“Para Monster, apa kita tidak bisa membunuhnya dengan senjata api? Atau meriam? ”
[Monster yang tersusun dari sistem energi yang lebih tinggi tidak bisa dibunuh bahkan dengan misil Nuklir]
“Jadi oleh karna itu manusia harus di upgrade."
[Ah jelas. Semua karna para dewa maha pengasih dan penyayang.]
Sang Angel lagi-lagi membusungkan dadanya dengan sombong. Yu Ilhan yang menunggu moment ini bertanya dengan ekspresi sedih yang bisa dia buat.
“Dan aku?”
[……]
Angel kehabisan kata-kata.
“Bagaimana dengan aku?”
Yu Ilhan bertanya dengan penuh penekanan, dia sediki memalingkan wajahnya dari Yu Ilhan dan menjawab dengan suara pelan.
[Kurasa ada sedikit masalah.]
“Tolong perbaiki...”
[Tiketnya sudah habis jadii.... Kau tidak bisa pergi kedunia lain.]
“Tidak ada tiket tersisa? ”
[Tidak.]
“Candaan dewa macam apa ini?!"
Saat Yu Ilhan marah besar sang Angel yang mengerti perasaannya dia mencoba menghiburnya.
[Tapi ada bonus untukmu.]
“Aku tidak butuh!! Kirim aku jugaa!!”
[Saat umat manusia dikirim kedunia lain, waktu dibumi berhenti. Jadi kau tidak akan terpengaruh oleh waktu hingga manusia kembali. Singkatnya, kau tidak akan menua. Yah walaupun manusia yang dikirim kedunia lain juga begitu haha.]
“Kirim aku juga!! SIALAN!!”
[Terlebih lagi, Para Dewa sudah berjanji akan memberimu bonus status saat Great Cataclysm terjadi. Baguskan?]
Yu Ilhan berhenti marah saat mendengar kata 'bonus', dia melihat Angel dan berkata.
“Bagaimana dengan Mana? Aku juga harus berlatih Mana.”
[Hal itu tidak memungkinkan hingga Great Cataclysm terjadi.]
“Tidak!! Kirim aku!! Kirim aku sekarang juga!!”
[Tidak mungkin.]
Yu Ilhan marah-marah di depannnya, sang Angel menggelengkan kepala. Hal itu tidak mungkin, kecuali oleh Dewa!
[Dewa telah mengatur 10 tahun sebagai masa adaptasi. Jadi bekerja keraslah selama itu. Aku akan menyediakan makanan untukmu.]
“……Katamu waktu berhenti tapi kenapa aku bisa lapar?”
[Sel dalam tubuh tidak menua tapi tetap aktif. Kau hanya berpikir mereka tidak menua.]
“Hah, sedikit berbeda dengan 'waktu berhenti' ya?”
[Kamu tidak bisa menggunakn Mana,jadi kenapa tidak melatih tubuhmu saja? Pikirkan dirimu sedang beruntung. Umat manusia selain kamu mencoba berlatih mana, tapi tubuh mereka akan kembali seperti semula saat kembali ke bumi.]
Dan dia berkata ini keuntungan?
Yu Ilhan menghela nafas dan menatapnya. Alasan mengapa Yu Ilhan sampai seperti ini adalah kesalahan mereka, dan bagaimana dia berkata kalau dewa maha 'pengasih'...
Jika saja bonus status ini tidak berharga, maka aku akan menggila.
“Fuu……”
10 tahun. Akhirny Yu Ilhan harus menerima kenyataan.
10 tahun? Masak aku tidak bisa bertahan selama itu? - dengan sikap positif, dia menghibur dirinya sendiri, dan dia melontarkan pertanyaan terakhir.
"Dan kenapa hanya aku yang tertinggal? Kenapa?"
[Saat menulis daftar orang yang akan dipindahkan, Dewa tidak menemukan namamu. Katanya ini karna Tehnik Persembunyian yang luar biasa.]
“……”
Dan begitulah kesendirian Yu Ilhan selama dibumi dimulai.
Njerrr greget, teknik persembunyian luar binasa yang bahkan dewa nggak bisa membatalkan teknik itu :v
BalasHapus