Selasa, 21 Februari 2017

Demon King & Hero - Bab 2

Demon King & Hero


Demon King & Hero
Bab 02



“Ah…”

Dia membuka matanya, Yuria melihat sekitar dan mendesah.

Ia telah membuat taruhan dengan (dianggap mantan) Raja Iblis, kalah, dan harus menjadi.... menjadi miliknya.

"Apakah dia serius ?"

Yuria memiringkan kepalanya. Seorang pahlawan mendapat perintah dari seorang Raja Iblis ...

"Tidak, ini adalah kesempatan !"

Tetapi, Yuria berpikir positif. Berada di sisi Raja Iblis, ini adalah kesempatan sempurna baginya untuk mengamati dan mengawasinya secara langsung.

Tetapi Yuria yang telah memikirkan hal seperti itu, Raja Iblis melancarkan serangan yang paling sesuai dengan Raja Iblis.

"Kamu sudah bangun ?  buatkan aku sarapan."

"Apa ?"

"Jika aku tak bersalah, kamu bersumpah akan mengikuti Se-Mu-A perintahku, kan ?"

Pada seringai diwajahnya dan ejekan disuaranya, kemarahan Yuria mencuat dan langsung berteriak.

"Hmph ! hanya memasak !!"

Menonton Yuria yang marah cetar membahana menuju ke dapur, Raja Iblis menyeringai.

"Kalau begitu, mari kita cari tahu rasa dari makanan yang dimasak pahlawan ?"

Tak lama kemudian, ledakan besar mengguncang seluruh dapur. (T/N : LOL)

***

"P, Penyergapan ?"

Kembali ketika dia masih belum diakui sebagai Raja Iblis, itu adalah suara yang sangat sering didengar.

Ketika Raja Iblis mencapai dapur, apa yang dia lihat adalah Yuria, terlihat seperti dia bertarung habis-habisan dengan Raja Iblis, memegang panci berisi cairan hitam tak dikenal.

"Apakah Iblis yang lain menyerang ? Atau retribus dari beberapa kriminal yang memiliki dendam ? Dan apa itu ? Cairan yang terlihat dipenuhi dengan kutukan ?" 

Kata Raja Iblis, melihat cairan yang memancarkan aura sangat luas tersebut, tak diragukan lagi, itu adalah item yang kuat.

'Tak kukira aku akan merasa ketakutan'

Nalurinya berkata demikian. Itu, itu cairan yang bahkan dapat membahayakan dia.

Saat Raja Iblis menatap pot dengan ekspresi ketakutan, Yuria memerah dan berteriak.

"Apa yang kamu takutkan ?! Kamu adalah yang memintaku untuk memasak !"

"Eh ?"

Ekspresi tak-paham berlangsung sebentar sebelum berubah menjadi ketakutan.

"In, In, ini memasak ?"

Berbeda dengan Raja Iblis yang putih pucat, wajah Yuria memerah hingga gelap dan berteriak.

"Ya ini memasak ! Lalu apa !"

Terkejut pada kata-kata itu, mata Raja Iblis memutar memandangi cairan itu lalu kembali.

"Hid, hidangan apa ini ?"

"In, ini jelas sup !"

Raja iblis merenung. Apakah begitu. Dia selalu bertanya-tanya bagaimana manusia yang lemah mampu menjadi begitu kuat.

'Jika mereka dibesarkan dengan memakan ini, bahkan anak kecil yang paling lemah akan menjadi yang terkuat. Tetapi, itu akan menjadi keajaiban bila 1 dari 100 orang selamat... '

Kemungkinan, manusia sebenarnya mungkin spesies yang lebih kejam.

Berpikir begitu, Raja Iblis bertanya.

"Cobalah mencicipinya!"

"Ap, Apa ? Me, mencicipi jelas harus dilakukan oleh siapa yang memintanya terlebih dahulu!"

Pada suara bingung Yuria, Raja Iblis melakukan evaluasi ulang pada pikirannya.

'Jadi aku membuat kesalahan. Dan lagi, kesampingkan manusia, bahkan jika iblis  yang memakannya...'

Mungkin jika itu dimakan malaikat, bisa membuat mereka jatuh ?

"Mari belajar dulu."

"Belajar apa ? Mengapa dia menuyuruhku belajar ?" 

Saat Yuria memiringkan kepalanya, dengan ekspresi yang ditentukan dipasang diwajahnya, Raja Iblis berkata.

"Tentu saja, memasak."

***

"Se, Seperti ini ?"

"Tidak, pahlawan idiot."

Normalnya, Yuria akan mengatakan sesuatu tetapi, untuk kali ini, ia terus diam.

Ia telah mengikuti perintah Raja Iblis sampai akhir, yang mana hidangan Raja Iblis adalah sup sayur lengkap, sedangkan ia telah mengarang beberapa makanan 'mengerikan' lagi.

"Ha... Makan ini untuk saat ini. Aku akan membuang itu."

"Walaupun aku bekerja keras membuatnya... "

Saat Yuria menjadi sedikit kecewa, Raja Iblis berkata.

"Lalu kau ingin memakan itu ?"

"Terimakasih untuk makanannya."

Begitu kata 'Makan' muncul Yuria segera menyerahkan makanan yang ia buat dan mulai memakan sup sayur  Raja Iblis.

Melihat sosok Yuria, Raja Iblis mendesah.

'Pandanganku dari pahlawan menjadi...'

Entah bagaimana, walaupun menggunakan bahan yang sama persis, resep, dan metode yang dia gunakan, cairan terkutuk yang lain diciptakan.

"Sekarang dimana aku harus membuang ini..."

Ketika dia mengubur upaya memasak Yuria sebelumnya, dia melihat sesuatu yang meletus dari tanah. (T/N : LOL !!!)

"Jika aku membuang ini ke tanah lagi, aku mungkin mendapat berkah dari dewa bumi..."

Menggelengkan kepalanya, Raja Iblis tak punya pilihan selain mengambil botol kaca dari kamarnya, menyegel gaya-memasak pahlawan dan setelah melakukan itu, membuka pintu dapur.

"Apa yang..."

Adegan lain dari kehancuran. dan ditengah-tengah kekacauan ini adalah Yuria, yang memasang senyum sedikit canggung, sedikit menjulurkan lidahnya.

"Maaf, aku mencuci piring."

Snap.

"DASAR PAHLAWAN IDIIIOOOTTTTTTTT !"

Raja Iblis akhirnya mencapai batas.

***

"Se, seperti ini ?"

"Tidak, pahlawan idiot."

"B, begini ?"

"Pahlawan idiot."

"La, lalu seperti ini ?"

"idiot."

Melihat pada Yuria, yang dipenuhi dengan air mata disudut ruangan, Raja Iblis mendesah.

"Mungkin setelah semua ada hal seperti itu sebagai panggilan ilahi dalam hidup."

Hanya dimana yang kuat, pahlawan penuh semangat yang baru saja dia temui. Dan sekarang dia terlihat seperti seorang gadis yang merepotkan.

"Aku seharusnya tak mengatakan apa-apa."

Mereka telah menyerah pada memasak.

Mereka telah menyerah pada mencuci piring.

Mereka mencoba menjahit.

Hasil akhirnya : Darah dimana-mana.

Raja iblis menduga bahwa ia kemungkinan tak akan berdarah sebanyak ini bahkan ketika ia melawan Iblis tingkat atas.

Pada akhirnya, setelah menempelkan plester hampir disetiap inci dari tangannya, Raja Iblis ingin Yuria mencoba merajut, yang mana tak menggunakan jarum.

Itu adalah hasil tragis lain.

Pahlawan yang dengan bebas merusak perangkap tanpa akhir dari organisasi kejahatan yang tak terhitung jumlahnya telah secara lengkap terjerat oleh 2 bola benang, menggapai-gapai agar bebas.

Hal terakhir yang dia ingin Yuria coba adalah pertanian.

Itu... Pada saat itu Raja Iblis meneteskan air mata.

Lahan pertanian yang dia cintai setengah-hancur, dan setengah tanaman yang dipanen pahlawan menjadi sampah yang tak berguna. (yang setengah lainnya juga tak jauh lebih baik.)

Dengan begitu, Raja Iblis merenungkan apa yang harus dilakukan dengan pahlawan tak berguna ini, dan pahlawan yang bersangkutan ini menangis putus asa.

"Apa yang akan dia bisa kerjakan jika saja dia bukan pahlawan."

Dia mendesah lagi, mata Raja Iblis menyadari sang pahlawan sedang menangis disudut ruangan, dan senyum terbentuk diwajahnya.

Dan lagi, siapa yang akan melihat Swordmaster terhebat di seluruh benua menangis disudut seperti ini.

Untuk suatu alasan, Raja Iblis merasa semua ini begitu lucu.

"Seriusan, aku berharap lebih dari pahlawan tetapi, ternyata kau tak bisa melakukan apapun. Apa yang akan kamu lakukan jika kamu bukan pahlawan."

Dengan suaranya yang paling sarkastik, dia mulai mengolok-olok pahlawan.

Prev | Index | Next

Tidak ada komentar:

Posting Komentar