Sabtu, 04 Maret 2017

Reincarnator - Bab 25

Reincarnator



Bab 25
Sky Road (4)

Saat Hansoo berpikir begitu dan terus maju, seseorang hati-hati berbicara sambil melihat sekeliling.

"Tampaknya jumlah ular berkurang ?"

Semua orang mengangguk pada kata itu.
Itu sesuatu yang mereka rasakan untuk beberapa waktu.
Berkat itu kecepatan bergerak mereka meningkat dan mereka cukup jauh dari bagian pulau yang runtuh.

'Bagus'

Hansoo dalam hati mengangguk.
Karena berkurangnya Rune Pattern Snake berarti bahwa dia hampir mencapai habitat Rune Eater Snake.
Sesaat setelah ular menghilang, mereka melihat satu sama lain dan mengambil napas. 
Tubuh mereka juga telah pulih sepenuhnya.

Karena penyembuhan milik Kangmin agak efektif meskipun bermasalah.
Kangmin menatap Hansoo dengan ekspresi misterius.

'Dia tak menerima penyembuhan apapun...'

Tak mungkin untuk tidak cedera tak peduli seberapa kuat kamu.
Dan satu-satunya alasan mengapa Kangmin dapat bertahan hanya karena dia menepatkan dirinya dalam situasi tersebut.

Dan Hansoo juga seperti itu.
Cedera diseluruh tubuh.
Tetapi ada perbedaan yang jelas dari Hansoo.

'Seberapa besar staminannya.'

Kangmin memutar-mutar lidahnya.
Tida cukup cepat untuk melihat dengan mata tapi cederanya telah menghilang saat mereka berjalan.
Kangmin pikir dia telah membuat kesalahan pada apa yang pertama kali dia lihat.

Dan Hansoo telah menghindari semua luka besar yang dapat membahayakan selama pertarungan.
Kangmin tak yakin karena dia tak melihat dari dekat tapi dia dapat sedikit menebak.
Hansoo telah memastikan untuk tak terluka pada sendi dan otot-ototnya dan jika dia akan tergigit dia akan membuat bagian tubuh yang tak akan mengganggunya nantilah yang tergigit.
Bahkan jika kulitnya robek dan terpisah.

Akan sangat menyakitkan apalagi tergigit disekitar paha atau bokong tetapi dia telah menghindari cedera di area yang penting seolah-olah setiap bagian yang membantu dia bertarung begitu berharga.
Dan dia telah melakukannya dengan menerima serangan diseluruh tubuh sementara menghindari luka fatal dan menyembuhkan diri dengan staminanya yang tinggi. 

Hansoo terlihat seperti mahasiswa normal tapi dia bertarung seperti binatang.
Seolah-olah dia bertarung dengan memeras setiap tetes kekuatan yang keluar dari seluruh tubuhnya.

'... Apakah dia tentara bayaran atau sejenisnya ?'

Kulit sakit tapi tersembuhkan dengan cepat jadi itu merupakan pilihan yang tepat.
Pilihan ini akan sulit untuk dilakukan orang normal namun orang itu tak takut mendapat luka.
Tidak, dia bahkan menunjukan bahwa jika dia dapat membunuh lawan walaupun terluka, maka dia memilih untuk melakukannya.

'Sepertinya penjualan tak akan bagus.'

Kangmin sedikit mengernyit.
Menakjubkan adalah menakjubkan dan obstruksi adalah obstruksi.

Jika orang itu tak ada maka yang lain akan jadi lebih terluka tapi karena Hansoo bertarung dengan baik Kangmin harus memberikan harga rendah untuk penyembuhan.
Karena jika tak ada permintaan, harganya akan jatuh.
Tetapi pada saat itu, sesuatu muncul didepan Kangmin yang sedang berpikir ini dan itu.

'... Apa itu ?'

Sebua pohon yang begitu besar yang bahkan tak dapat dibandingkan dengan pohon-pohon yang sampai sekarang telah muncul di depan mereka.
Dan pohon-pohon disekitarnya telah rusak dan hancur untuk menciptakan area terbuka.
Ketika semua orang dengan hati-hati melihat disekitar mereka pada area baru ini yang mana sedikit menyimpang dari jalan, Hansoo sedang melihat diatas pohon.

'Itu dia.'

<Rune Eater Snake>

Seekor ular raksasa 15m yang mana melingkar di pohon.
Dia adalah pemimpin Rune Pattern Snake karna memakan dan menyerap rune mereka.

Kebanyakan mutan Rune Eater Snake menjadi kuat seperti itu dan bertindak sebagai predator.
Suatu monster yang bahkan tak dapat membedakan ular-ular di klan nya sendiri dan hanya melihat yang lain sebagai makanan.
Dan karena ini, Rune Pattern Snake yang lain tak hidup disekitarnya.

'Tetapi yang satu itu tak berguna.'

Yang satu itu tak berguna.
Karena berdasarkan ukurannya, jika kamu memberikan 3 rune ular maka dia akan memakan semua ketiganya.

Ular itu hanya berguna ketika masih bayi, ketika ular itu tak memakan begitu banyak maka dia akan memuntahkan 2 (rune) ketika kamu memberikannya 3 rune yang berguna.
Tapi karena itu hanya berlaku untuk 3 bulan, dia hanya perlu melepasnya setelah itu.
Hansoo mengangguk saat dia memikirkan telur Rune Pattern Snake disuatu tempat pada pohon.

'Ayo'

Hasoo telah bertarung di area-area paling berbahaya selama 50 tahun dan tak pernah bertemu musuh yang dia bisa hindari dengan santai dan siapa yang akan mengirim serangan yang hanya begitu-begitu saja padanya.

Memprediksi gerakan musuh ?
Ada lebih banyak lagi musuh yang bergerak lebih cepat daripada  perkiraan.
Dan karena gaya bertarung yang mengorbankan daging dan menghancurkan tulang telah tertanam dalam-dalam pada diri Hansoo.

Karena selama membunuh musuh,akan terus membuatnya beregenerasi.
Tetapi taktik ini hanya bisa dilakukan ketika menerima serangan mereka sedikit banyak tetapi berdasarkan resistensinya yang rendah dibawah batu, rasanya seperti sedang bertarung dengan rantai diseluruh tubuhnya. 

Dan Hansoo terlihat kuat saat ini tetapi setelah musuh yang tau bagaimana menggunakan skill maka trait mereka akan muncul.

Hansoo memiliki sedikit keuntungan dalam statistik dan artefak tetapi ada kesenjangan yang besar pada kekuatan pertempuran yang berasal dari skill dan trait.
Sejak gadis yang dipanggil Jimin itu telah sedikit memahami gaya bertarungnya.
Hansoo harus mengambil keuntungan sebelum dia mendapatkan skill dan untuk melakukan itu seekor Rune Eater Snake adalah suatu keharusan.

'Jika aku mengambil ini maka segalanya menjadi mudah.'

Pria berkeluarga, Gyucheol, hati-hati berbicara sambil melihat Hansoo yang sedang pemanasan.

"Apakah kamu benar-benar harus bertarung melawannya ?"

"Hmm ?"

"Bukankah dia adalah hal yang tak perlu kamu bunuh ?"

Hansoo mengangguk pada kata itu.
Rune Eater Snake terlalu sulit untuk orang-orang yang datang 1 minggu dari tutorial.
Dan ular itu yang mana memakan 3 dan memuntahkan 2 merupakan penipuan untuk yang lain yang memerlukan strength, stamina, agility, dan rune perception.

Dan karena ini dia telah sedikit menyimpang dari jalan.
Karena tak ada ular apapun disini jadi selama kamu berhati-hati kamu tak akan berlari menuju Rune Eater Snake atau Rune Pattern Snake.
Orang lain yang telah melihat ini berdiri menjauh saat mereka melihat ke pohon dengan ekspresi khawatir.

"Kamu tidak perlu bertarung. Aku akan melawan itu sendirian jadi pergilah ketempat yang aman.
Atau kamu bisa pergi duluan."

Gyucheol menggeleng pada kata itu.

"Tidak... Aku berkata mari kita pergi bersama."

Gyucheol hampir meludahkan sesuatu yang telah dia pikirkan untuk sementara waktu.

'Bagaimana kami akan maju jika kamu mati.'

Gyucheol tau.
Alasan mengapa dia bisa melindungi istrinya adalah karena Hansoo, yang berada didepan, yang bertarung dengan baik.
Dia tau. Bahwa jika kamu tak melawan dirimu sendiri disini maka kamu akhirnya akan mati.

Tetapi meskipun dia tau ini di kepalanya, bagaimana dia dapat membuang istri dan anaknya setelah melihat mereka berdarah setelah tertebas pedang.
Mungkin kesempatan bahwa ada suatu tempat dimana keluarganya bisa aman akan muncul jika mereka terus melanjutkan seperti ini.
Dan untuk itu dia harus hidup sedikit lebih lama.

'Dan untuk itu aku harus pergi bersama orang itu.'

Dan jika orang itu mati lalu Gyucheol perlu melangkah keluar dan bertarung.
Karena jika dia tak melakukan itu maka garis pertahanan akan runtuh dan mereka semua akan mati.
Tapi kemudian jika dia mati seperti itu, maka siapa yang akan melindungi keluarganya.
Dia tak dalam situasi untuk berhadapan dengan bahaya.

'Dan tidakkah itu sangat egois karna mencoba membunuh ular itu yang mana tak kamu sendirian ?'

Gyucheol, yang tak mampu mengeluarkan kata itu, mencoba yang terbaik untuk membuat senyum menyenangkan saat dia bicara.

"Apa yang akan terjadi jika kamu mati saat melawan hal itu. Itu sekilas tampak berbahaya, mari lanjut saja dan jangan membuang kekuatanmu pada hal itu. Bukankah kita harus terus berjalan maju saat kesenjangan masih besar."

Semua orang menatap Hansoo dan Gyucheol.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar