Senin, 06 Februari 2017

Reincarnator - Bab 21

Reincarnator


Reincarnator
Bab 21 - Altar [6]


Pada bab ini ada scene orang ke 3 menceritakan pikiran Sangjin.
Banyak kata ‘Dia’ dalam 1 kalimat. Jadi ‘Dia’ yang pertama (di awal kalimat) itu Sangjin, lalu ‘Dia yang di akhir kalimat adalah Hansoo.
Bingung ? baca aja belom ~
Udah baca masih bingung ? sama ~

***

Hansoo yang merok*k Cloud Snack, membuka mulutnya saat dia menatap Sangjin.

"Apa yang kau inginkan?"

Hansoo samar-samar bisa menebak.
Bahwa orang ini meminta imbalan karna telah membunuh mereka untuk dia.
Jika Sangjin bisa memiliki pengalaman dengan menyingkirkan Hansoo maka Sangjin bisa saja hanya mendorong mereka kedalam saat Hansoo sibuk bertarung dengan binatang.
Tapi Sangjin telah membantu agar Hansoo dapat bertahan hidup.
Dari peringatannya dengan berteriak dari atas dan bertindak setelah gerakan binatang itu melambat.

'Hoo.'

Napas Sangjin masuk dan keluar saat dia menatap Hansoo.
Dia berpikir tentang Hansoo sampai sekarang.

'Aku ingin mengikuti Hansoo.'

Ini jelas.
Ada 3 alasan : Kerinduan (keinginan), Iri, dan mencari keselamatan.
Tapi Sangjin tak tau persis apa yang akan terjadi dari sekarang.
Tapi Sangjin pikir dia tak bisa bersama Hansoo karena dia lemah dan karena ini Sangjin pikir dia hanya perlu menjadi lebih kuat.

Tapi sementara dia terus berpikir tentang ini, Suyeol mendekatinya.
Ketika Sangjin melihat Suyeol dan teman-temannya mendekati dia, Sangjin memikirkan sesuatu.
Bahwa ini adalah jebakan untuk mencelakakan Hansoo.
Tapi dia pura-pura untuk mendengar cerita mereka.
Jika mereka melewati batas maka dia akan mengalahkan mereka.
Sudah jelas bahwa dia adalah yang terkuat setelah Hansoo dan dia telah menciptakan kesenjangan yang besar antara dia dengan yang lain.

Dan Sangjin berpikir bahwa dia bisa seperti Hansoo.
Mungkin tak sekuat Hansoo tapi Sangjin berpikir bahwa setidaknya dia dapat mengalahkan sekitar 10 orang.

Ini adalah kesalahpahaman yang sangat besar.
Hanya ada perbedaan 1 nomor antara dia dan Hansoo pada peringkat tetapi ada kesenjangan antara mereka yang tak bisa dia kejar dan menghancurkan suatu kelompok besar adalah hal yang hanya Hansoo bisa lakukan.
Dia mengerti Hansoo mampu melawan 10 orang sekaligus.
Yang mana dia tidak akan bertahan.
Tapi Sangjin tak bisa mematahkan semangat mereka disini.
Lalu mereka pasti akan membunuhnya (Sangjin) dengan berbagai cara sehingga Hansoo tak akan ketahui.
Dari cara mereka berbicara sepertinya mereka akan memukul Hansoo dari belakang apapun yang terjadi.
Membunuhnya atau membawanya hidup-hidup kemudian membunuh Hansoo bersama dia disana.
Hanya ada 2 pilihan.
Jadi dia mengikutinya.
Sejak Sangjin tahu dia tak akan mati pada titik itu.
Mereka telah mengatakan kepadanya untuk mencoba pergi ke teman-temannya tapi jika dia berbalik saat situasi seperti itu lalu pada titik itu dia kemungkinan akan telah ditusuk dari belakang.

Sangjin memikirkan hal-hal yang tak terhitung jumlahnya saat dia berjalan.
Bagaimana dia akan keluar dari situasi ini.
Rasa cemas dari kemungkinan kematian menjadi tenang saat dia berjalan dengan mereka ber 10.
Pikiran dari dia yang menjadi lebih kuat telah digantikan dengan pikiran dari kurangnya kekuatan.
Orang-orang disini takut pada Hansoo sehingga mereka tak bisa bertindak lewat depan dan hanya tinggal diam dibelakangnya (Sangjin)

Sementara mereka (10 orang) melemparkan ancaman kosong pada mereka (Hansoo dan sangjin) secara langsung.
Dia harus terlihat baik di mata Hansoo tetapi jika dia bahkan tak mampu mengurus 10 orang ini maka apa yang bisa dia lakukan.
Kepalanya mulai berputar pada tingkat yang gila saat dia dalam bahaya.
Dan dia pada saat yang sama, yang terlihat sangat besar, mulai terlihat lebih kecil dan sesuatu menjadi jelas baginya.
Sangat sangat jelas.

'Tak mungkin aku dapat bersama Hansoo untuk menjadi kuat sendiri.'
Pikiran yang disepakati setelah menjadi kuat dan kemudian yang mengikutinya adalah rasa arogan dalam dirinya.
Dan pikiran yang disepakatii setelah memimpin kelompok besar adalah sama.
Dia menyadari setelah menenangkan diri dan menilai dirinya secara objektif.
Bahwa tak peduli seberapa keras dia berjuang sendiri atau bahkan dengan sekelompok orang lemah, kesenjangan diantara dia dan Hansoo akan jadi lebih lebar.

Tidak, bahkan tak menutup kemungkinan bahwa dia akan jadi lebih lemah karena bersama dengan orang yang lebih lemah.
Dan pada saat yang sama kerinduan, iri, dan kekaguman hilang dan pola pikir yang berbeda bangkit.
Bahwa iri dan kerinduan adalah sesuatu yang dia harus miliki ketika dia memiliki waktu luang.
Dia yang sekarang tak dalam posisi untuk melakukan itu.
Jika dia bertindak arogan saat menjadi lebih kuat dan diserang oleh gerombolan maka dia hanya akan mati.
Dia harus mengatur seseorang yang lebih cepat dari dia didepannya sebagai tujuan dan dengan rajin mengejar mereka.
Ketika pikirannya telah bersih, 1 hal menjadi jelas.
Bahwa dia tidak dalam situasi untuk banyak bertanya.
Dia hanya harus mengejar ketinggalannya saat dia ( Hansoo) masih bisa dicapai.
Dia akan menerima aku jika aku menjadi lebih kuat... dia telah melihat situasi ini dengan cara yang sangat santai.

'Tapi bagaimana ?'

Dia telah kehilangan kesempatan.
Dia harus membuktikan kelayakannya untuk mengejar dia.
Dan pada saat itu dia melihat Suyeol dan orang lain yang berjalan kesampingnya.

'Aha. ini dia.'

Keberadaan Hansoo adalah ketakutan itu sendiri tetapi pada saat yang sama dia adalah eksistensi yang sangat temporer yang menjatuhkan banyak artefak dan peninggalan bersama dengan kematiannya.
Seperti harimau menakutkan tanpa batas tetapi tiap tetes kulitnya setelah kematian sangat menggoda.
Orang-orang yang ingin mengirim Hansoo kedalam perangkap seperti ini mungkin akan terus datang.
Jika mereka tak mati maka mereka akan mengganggunya tanpa pernah menyerah.
Jadi Sangjin sadar.
Bagaimana dia dapat diterima oleh Hansoo.
Bagaimana dia bisa membantu Hansoo.

"Hansoo. Gunakan aku."
"Hmm."

Hansoo menunjukan warna mencolok saat dia menatap Sangjin.
Dan Sangjin dalam hati menggigit giginya.

'Aku telah salah pemahaman sampai sekarang.'

Sejak dia memiliki Hansoo yang berjalan di tujuan yang sama, dia berpikir bahwa mereka bisa menjadi Partner.
Karena Sangjin disesatkan oleh pikiran dan emosi tak berguna dia tidak menyadari titik utama dan berpikir bahwa dia hanya perlu menjadi kuat.
Tapi dia salah.

Dia dan Hansoo dari awal memiliki tujuan yang berbeda.
Ketika dia berjalan keluar untuk bertahan hidup dari hari ke hari, Hansoo berlari sambil melihat sesuatu di kejauhan.
Jarak melebar tanpa berhenti.

Sementara mereka berjuang untuk bertahan hidup dan menjadi kuat, Hansoo bertindak dengan aturan pribadinya.
Mulai dari membagi rune secara sempurna dari awal untuk setiap detail kecil.
Hansoo harus terus bergerak tetapi dia tidak buru-buru dan selalu mengikuti hal-hal yang harus dilakukan.
Saat dia menyadari ini adalah ketika Hansoo tidak membunuh Taesoon dan teman-temannya dan hanya meninggalkan mereka hidup-hidup.
Tak ada hal seperti menjadi dinonaktifkan disini.
Jika kamu tak memotong garis hidup mereka lalu mereka akan kembali dengan kesehatan yang lebih tinggi tetapi walaupun begitu Hansoo meninggalkan mereka hidup-hidup dan menciptakan masalah di masa depan.

Walaupun itu akan menjadi lebih nyaman untuk mengambil rune nya setelah membunuh mereka.
Dan itu juga seperti itu saat di altar.
Meskipun itu akan jadi sepotong kue pada Hansoo untuk hanya mengambil rune dari mereka, dia telah memberi mereka pilihan.
Sangjin yang telah merenungkan tindakannya selama beberapa waktu, akhirnya menyadari itu.
Hansoo mengabaikan tindakan yang akan memberinya imbalan sesaat karena dia melihat sesuatu dikejauhan.
Meskipun akan bermanfaat untuk jadi lebih kuat pada saat ini, dia tau itu akan membawa kerugian bagi apa yang dia ingin capai.

Sangjin tak tau apakah ini karena kekuatan psikis atau karena dia pintar.
Tapi begitu Sangjin memahaminya, 1 hal menjadi jelas.
Cara dia akan menjadi berguna untuk Hansoo.

"Aku tak tau mengapa kamu tak membunuh orang. Tapi seperti yang aku lihat, itu bukan berarti bahwa kamu tidak membunuh mereka karena kamu tak ingin membunuh mereka kan ?"

Bahkan monyet akan menyadari itu.
Jika Hansoo dapat melakukan sebanyak itu maka pembunuhan adalah hal remeh.
Yang berarti ada alasan lain mengapa Hansoo tidak membunuh.
Dan dengan meninggalkan mereka dibelakang, itu terlihat seperti dia tak perlu untuk mengotori tangannya.
Sangjin bicara saat dia melihat Hansoo.

"Gunakan aku. Aku akan mengotori tanganku untukmu kamu. Tapi kemudian bawa aku denganmu. Tidak, izinkan aku untuk mengikutimu"

Hansoo selalu bertindak dengan tujuan yang jelas.
Tetapi karena dia melihat hal-hal pada jangka panjang, tak menutup kemungkinan bahwa dia harus menahan sesuatu yang mengikat pergelangan kakinya sejenak.
Dan pada saat itu, dia harus melakukan sesuatu untuk Hansoo.
Seperti membersihkan siapa yang mengincar Hansoo jadi Hansoo bisa berfokus pada tujuannya.
Karena Sangjin sudah melempar peluang pertamanya, ini adalah satu-satunya kesempatan baginya untuk diterima oleh Hansoo.

"Aku hanya bisa menggunakan metode yang menempatkan kamu dalam bahaya karena aku lemah tetpi aku dapat memastikan bahwa tak akan ada waktu dimana aku bahkan mendekati garismu."

Hansoo istimewa.
Pasti akan ada orang yang cemburu dan iri pada Hansoo dan akan menghalangi jalannya.
Dan diluar dari orang-orang ini, akan ada orang-orang yang Hansoo akan tinggalkan karena aturan pribadi dan tujuannya.
Sangjin bersedia untuk benar-benar menghapus orang-orang itu.
Jadi Hansoo bisa fokus pada tujuannya.

Dan untuk itu Sangjin harus menjadi kuat dengan mengikuti Hansoo.
Karena dia, yang telah mengikuti Hansoo selama beberapa hari, telah menjadi yang terkuat setelah Hansoo.
Dengan membantu Hansoo untuk berlari lebih cepat, Sangjin, yang juga mengikuti Hansoo, juga akan menjadi lebih cepat.
Dan jika Sangjin mempunyai permintaan kecil yang lain dia ingin mengetahui tujuan Hansoo yang sebenarnya.
Tapi ini akan selesai secara alami jika dia terjebak oleh Hansoo dan membantunya.
Hansoo, yang selesai mendengarkan ceritanya, terkekeh.

"Bahkan jika aku mengatakan iya, apa yang akan kamu lakukan jika itu situasi dimana kamu tak bisa ikuti aku? Misalnya didorong keluar secara paksa."

Lalu ekspresi Sangjin membeku.
Dia berpikir bahwa dia telah ditinggalkan
Tapi pikirannya berubah setelah melihat Hansoo yang sedang tersenyum geli.

' ... Pasti ada sesuatu di tutorial ke 2.'

Sangjin tak tau apa tetapi kepala Hansoo melihat itu menggunakan kekuatan psikisnya.
Bahwa mereka akan secara paksa dipisahkan pada area tutorial ke 2.
Sangjin menggertakkan gigi.

"Lalu ... Aku akan menjadi lebih kuat dan datang menemuimu. Mari kita setidaknya kembali ke hubungan lama kita."

Hansoo tertawa saat dia menjawab.

"Turun."
'Sialan, itu tidak mungkin ?'

Sangjin menggigit giginya sejenak dan kemudian berteriak keras.

'Kang Hansoo ! Tidakkah seseorang membuat kesalahan sesekali ! Aku telah memilih sesuatu yang seharusnya tak aku pilih karena aku lemah tetapi aku baru saja mulai ! Fak hanya coba gunakan aku ! Dan jika aku masih tak berguna kamu bisa meninggalkan aku dibelakang !"

Dia belum cukup layak.
Dia belum cukup sampai sekarang dan masih belum cukup.
Tapi dia mendapatkan kesempatan lain yang mana dia memiliki kepercayaan diri untuk melakukan lebih baik.

'Brengsek ! Hanya sekali ! Plisssss !'

Hansoo membuang Cloud Snack yang selesai digunakan dan kemudian berbicara sambil melihat Sangjin.

"Jangan salah paham. Datang kesini besok sekitar jam 1. Aku akan membunuh monsterang"
"Hah ?"

"Dan kemudian ambil semua rune yang berada di bawah. Kamu membunuh ke 10 orang sehingga kamu harus membawa mereka. Yahh. Mari melihat 1 sama lain dilain waktu dengan senyum diwajah kita."

Ekspresi Sangjin menjadi terang pada kata-kata itu.
Dan Hansoo bergumam dalam hati sambil menatap Sangjin.

'Hmm ... Walaupun itu sedikit canggung.'
Hansoo memikirkan apa yang dia dan Eres bicarakan di masa lalu.

<Mulai dari sekarang kamu akan bertindak ditempat yang penuh sinar matahari. Tapi ketika itu terjadi akan ada pembatasan. Ketika kamu kembali ke masa lalu, kamu akan memimpin dikarenakan suatu tujuan tetapi lari menuju situasi yang ironis dimana pergelangan kakimu akan ditangkap.>

Hansoo mengangguk pada kata-kata itu.
Karena itu selalu menjadi masalah Eres.
Dan karena Eres, disana ada pembersih.

<Punisher>
Tidak, itu adalah suatu keharusan bahwa setiap Sovereign miliki bahkan jika mereka bukan Eres.
Orang yang akan mengotori tangan mereka dan bukannya Sovereign.
Dan orang yang akan membantu pemimpinnya menuju ke arah tujuan mereka.
Dan Eres memandang Hansoo saat ia bicara.

<Untuk bersiap pada situasi itu, buat beberapa Punisher. Dan mereka akan bergerak menggantikanmu.>

'Aku benar-benar akan pergi untuk Enbi Arin tapi... Aku akan lihat dahulu.'

Dia akan perlu menggunakan Cloud Snack lagi untuk membunuh Carnivorous Beast.
Tapi itu tak tampak seperti banyak kerugian.
Karena tampaknya banyak hal berubah pada momen kecil.

'Itu sangat murah jika itu hanya beberapa rune dan Cloud Snack.'

Lagipula Cloud Snack hanya sesuatu yang bekerja pada rune normal.
Itu tak bekerja pada rune tak berwarna jadi dia tak bisa menggunakannya selama itu.
Tentu saja dia tak tau seberapa jauh dia dapat percaya Sangjin.
Ketika tutorial ke 2 dimulai lalu semua orang disini akan secara paksa dipisah disekitar area tutorial ke 2 dan mereka tak akan tau kapan mereka akan bertemu lagi.
Pikiran Sangjin mungkin sudah berubah saat mereka bertemu lagi.
Tetapi investasi selalu seperti ini.
Investasi dari beberapa rune dan 8 Cloud Snack untuk memperoleh kesempatan untuk mendapatkan Punisher yang layak adalah investasi yang sangat baik.

'Yah. Jika gagal maka tak ada yang bisa aku lakukan tentang itu.'

Jika iti terjadi maka dia hanya harus mengikuti rencana asli nya.
Hansoo, setelah melihat Sangjin yang turun kebawah, mulai meregenrasi kesehatannya.

***
Kudududk
Hansoo menghabisi hidup Carnivorous Beast, dengan kejam menusukkan jarum ke dalam jantung itu.

Kuuuhhhh ...

Dia meneriakkan teriakan terakhir saat itu jatuh kebawah.
Hansoo telah pergi berburu dan sudah memiliki pengalaman jadi dia hanya butuh 6 Cloud Snack untuk membunuh itu.

Carnivorous Beast tidak drop rune apapun seolah itu tidak dirancang untuk dibunuh.
Lantai dikotori dengan rune orang-orang yang telah mati kemarin tapi Hansoo bahkan tak melirik mereka saat dia mulai berjalan menuju sudut altar.

Persyaratan potongan tersembunyi sederhana dalam beberapa cara.
Untuk membunuh monster sebelum itu menghancurkan altar dan melompat keluar.
Agar monster itu dapat keluar perlu untuk menghancurkan altar tetapi di saat itu kesempatan untuk mendapatkan potongan tersembunyi menghilang.
Yang berarti bahwa jika kamu ingin membunuhnya kamu perlu membunuh itu didalam altar yang mana Fear mendapat peningkatan.

'Ini benar-benar bukan sesuatu yang dirancang untuk seseorang bunuh.'

Hansoo menuju ke ruang di sudut altar yang Kwang Goonju telah katakan padanya saat bercanda di masa lalu.
Dan ditengah ruangan ada artefak tunggal.

'Ini bukan skill tapi ...'

Dia tidak kecewa, jika dia membandingkan artefak dan skill dari kuatilas yang sama maka artefak akan lebih berguna kendati traitnya.
Jika itu berguna pada titik.

'Mari lihat apa yang mereka berikan.'

Hansoo memiliki sedikit antisipasi saat dia berjalan ke tengah alas.
Dan wajah Hansoo, yang tak dapat terkejut dengan mudah, mulai bergetar pada tingkat menit.

"... Ring of Vampire King Nurmaha."

Peringkat solo (9)
Artefak terkuat yang mewakili Kwang Goonju.

'Kwang Goonju orang ini, aku bertanya-tanya dimana dia memperoleh ini ...'
Hansoo mendesah saat melihat ini.

***

Kwang Goonju / Gwang Goonju / Light Monarch (chapter 1) / Mad monarch / Clementine adalah orang yang sama.
Clementine nama orang, K / Gwang Goonju / Light / Mad Monarch sebutan / tittlenya.
Karena nanti kedepannya dari sumber inggrisnya bakal ganti-ganti nama ke Mad Monarch dan Clementine (chapter 150 keatas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar